ACEH UTARA (Waspada.id): Tanaman padi milik petani di Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, terancam gagal panen. Selain serangan hama wereng, sawah warga juga diganggu tikus dan burung, sehingga hasil produksi diperkirakan jauh dari target.
Syahrul, salah seorang petani Cot Girek, Rabu (3/9), menjelaskan hamparan sawah yang sebelumnya hijau kini tampak menjadi kering. Batang padi menghitam, sebagian roboh sebelum waktunya, bahkan bulir padi banyak yang kosong. Kondisi itu membuat panen diperkirakan akan merosot drastis.
“Sejak awal tanam, padi kami sudah diganggu hama. Disemprot obat pun tidak tertolong. Sekarang paling parah, padinya kering padahal sebentar lagi panen,” ujar Syahrul.
Keluhan serupa disampaikan M. Reza Vahlepi. Menurutnya, musim tanam kali ini menjadi yang terberat karena serangan hama wereng disertai tikus dan burung. Di sisi lain, para petani semakin tercekik dengan meningkatnya biaya produksi akibat mahalnya pupuk dan pestisida.
“Kalau kondisi seperti ini terus, kami bukan hanya gagal panen, tapi juga rugi besar. Modal sudah habis, harga pupuk mahal, sementara harga gabah dikhawatirkan jatuh di bawah Rp6.500 per kilogram,” ungkap Vahlepi.
Serangan wereng yang melanda Cot Girek disebut menjadi salah satu penyebab turunnya produktivitas beras di Aceh Utara. Para petani berharap pemerintah daerah segera turun tangan melalui langkah konkret, baik dengan menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani maupun menekan dampak serangan hama.
“Kalau harga gabah bisa dijaga stabil, setidaknya kerugian petani bisa ditekan. Jangan sampai dibiarkan, karena pangan daerah juga bergantung pada hasil sawah ini,” pungkas Vahlepi.(id71)