LHOKSEUMAWE (Waspada) : Petani udang vaname di Lhokseumawe kembali menebarkan 650 ribu benur di kolam budidaya vaname. Sebelumnya mereka berhasil memanen vaname sistem bioflok, melalui pembinaan Koperasi Produsen Serba Usaha Mon Jaya.
Pemrakarsa Koperasi Produsen Serba Usaha Mon Jaya, H. Ismuha Ismail kepada Waspada, Selasa (21/6) menjelaskan, sejumlah 650 ribu benur udang vaname telah ditebarkan ke dalam 13 kolam. Setiap kolam ditebar 50 ribu benur. “Budidaya vaname dilakukan dengan sistem bioflok,” jelas Ismuha Ismail yang juga Ketua DPC Gerindra Lhokseumawe.
Sebelumnya, petani berhasil memanen vaname, program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui budidaya udang vaname sistim bioflok. H.Ismuha Ismail menambahkan, setiap kolam yang ditebar 50.000 benur, diperkirakan menghasilkan panen sampai 20.000 udang vaname ukuran 40 – 70 ekor pernah kilogram.
Pada usia udang 65 hari, dalam satu kilogram antara 90 sampai 100 ekor udang. Saat itu, sejumlah 10.000 udang dipisahkan. “Memasuki 65 hari, dipancung 10.000 ekor,” jelasnya.
Selanjutnya, pada usia udang 80 hari kembali dipisahkan sebanyak 10.000 ekor. Ukurannya mencapai, 80 sampai 90 ekor per kiogram. “Pada umur 80 hari dipancung lagi 10.000,” tambah dia.
Tingkat kematian udang setiap kolam diperkirakan 20 persen. Sementara, panen dilakukan pada usia udang 120 hari. Ukuran udang saat panen mencapai 40 sampai 70 ekor per kilogram.
Penebaran udang vaname di Uteun Bayi ikut dihadiri sejumlah anggota DPRK Lhokseumawe. Diantaranya, Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe, Irwan Yusuf dari Partai Gerindra. Selain itu juga hadir politisi Partai Gerindra lainnya, Muhammad Ismail Shaleh, Zulkaidi, SE, dan Akmal Kasim.
H. Ismuha Ismail juga menjelaskan, Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Budidaya Ikan/Udang Vaname Sistem Bioflok Untuk Kota Lhokseumawe dan Dapil 2 Aceh ini, diprakarsai oleh Ir. Haji T.A. Khalid, MM, Ketua DPD Gerindra Aceh sekaligus anggota Komisi 4 Fraksi Gerindra DPR-RI. (b08)