ACEH TAMIANG (Waspada): Pelatihan jurnalistik, fotografi dan videografi bagi Pewarta Pramuka merupakan modal penting dalam mengemban tugas menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Pramuka harus dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk mempublikasikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka,” kata Ibrahim IS, Ketua Pusdiklat Cabang Gerakan Pramuka Aceh Tamiang pada kegiatan pelatihan jurnalistik, fotografi dan videografi yang dilaksanakan Kwarcab Gerakan Pramuka Aceh Tamiang Senin (22/7) di SKB Karang Baru.
Oleh karena itu,Pramuka juga harus memiliki kemampuan dasar jurnalistik sehingga informasi yang disampaikan dapat tepat dan efektif. “Dengan semboyan setiap Pramuka adalah Pewarta, harapan setiap Pramuka dapat memberitakan kegiatan kepramukaannya dengan baik dan terpercaya sehingganya aktivitas Pramuka dimanapun berada, apapun kegiatan kepramukaannya dapat terpublikasikan,” ungkapnya.
“Pelatihan jurnalistik ini diikuti sebanyak 28 peserta pramuka penegak yang tersebar di 12 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tamiang,” sebut Ibrahim seraya mengatakan,kegiatan pelatihan jurnalistik dasar, fotografi dan videografi dengan tema “Menuju Generasi Emas 2045” ini akan berlangsung selama dua hari Senin-Selasa (22-23/7) dalam ruangan dan luar ruangan.
Wakil Ketua Bina Muda Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang Edi Suwanto berharap setiap pramuka dapat memberitakan kegiatan kepramukaannya dari tingkat Kwartir Ranting (Kwaran) hingga sekolah, sehingga aktivitas apapun dapat terpublikasikan.
“Semoga pelatihan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan fokus mengikuti paparan dari narasumber jurnalistik,” sebutnya seraya mengatakan, pelatihan ini merupakan program pramuka Aceh Tamiang untuk mengaktifkan Saka-Saka di bawah naungan instansi-instansi, seperti Saka Widya Budaya Bhakti di Disdikbud, Saka Bhakti Husada di Dinkes atau RSUD, Saka Taruna Bumi di Dinas Pertanian, Saka Kalpataru di DLH, Saka Kencana di BKKBN dan Saka lainnya.
Lanjutnya,ada delapan instansi yang akan dikunjungi pewarta pramuka, termasuk KIP Aceh Tamiang, untuk menghidupkan Saka. “Sebagai generasi penerus, adik-adik dari penegak ini harus memikirkan tentang berkelanjutan lingkungan hidup, berfikir kreatif dan inovatif serta sanggup berbuat diluar rutinitas,” tambahnya lagi.(b15).