PIDIE (Waspada.id): Pemerintah Kabupaten Pidie mulai merealisasikan program strategis nasional pembangunan Sekolah Rakyat dengan memulai tahapan penimbunan lahan. Kegiatan awal ini dialokasikan anggaran sebesar Rp2,5 miliar dan ditargetkan rampung pada 2025, sementara pembangunan fisik gedung sekolah direncanakan berlanjut pada 2026.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pidie, Mutahar, ST, M.Ap, mengatakan lokasi pembangunan Sekolah Rakyat berada di atas lahan seluas lima hektare milik Pemerintah Kabupaten Pidie.
Saat ini, proses administrasi dan legalitas lahan masih berjalan dan dikoordinasikan dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) serta BPN Kabupaten Pidie.
“Penimbunan ini merupakan tahapan awal pembangunan Sekolah Rakyat sebagai bagian dari program strategis nasional. Kami memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan dan perencanaan,” ujar Mutahar, Rabu (24/12).
Mutahar mengakui, pelaksanaan sejumlah program infrastruktur di Pidie, termasuk penimbunan lahan Sekolah Rakyat, menghadapi tantangan akibat banjir bandang yang melanda beberapa wilayah dalam beberapa waktu terakhir.
Bencana tersebut menyebabkan sebagian alat berat dan tenaga teknis Dinas PUPR harus dialihkan untuk penanganan darurat dan pemulihan infrastruktur terdampak.
“Kondisi di lapangan tidak mudah. Pascabanjir bandang, kebutuhan alat berat sangat tinggi, sementara ketersediaan kami terbatas. Begitu juga tenaga teknis yang harus bekerja di banyak titik secara bersamaan,” ujarnya.
Meski demikian, Mutahar menegaskan Dinas PUPR Pidie tetap berupaya mengatur skala prioritas agar program strategis nasional, termasuk pembangunan Sekolah Rakyat, dapat berjalan tanpa mengabaikan penanganan bencana dan pemulihan infrastruktur dasar masyarakat.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Mutahar didampingi Plh Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Pidie, Ridwanto SM. Ridwanto turut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberikan dukungan agar pembangunan Sekolah Rakyat dapat terlaksana dengan baik.
“Kami memohon pengertian dan dukungan masyarakat. Di satu sisi kami fokus pada pemulihan pascabencana, di sisi lain pembangunan pendidikan tetap harus berjalan demi masa depan anak-anak Pidie,” kata Ridwanto.
Pemerintah Kabupaten Pidie menegaskan komitmennya menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas pembangunan, sembari terus memperkuat respons terhadap bencana alam guna menjaga keselamatan dan keberlangsungan kehidupan masyarakat. (id69)
