Aceh

Pidie Dan Kapusdiklat BNPB Tinjau Tangse, Pastikan Penanganan Banjir Terkoordinasi

Pidie Dan Kapusdiklat BNPB Tinjau Tangse, Pastikan Penanganan Banjir Terkoordinasi
Bupati Pidie bersama Kapusdiklat BNPB memastikan penanganan banjir di Blang Pandak berjalan sesuai prosedur, Senin (1/12). Waspada.id/Muhammad Riza
Kecil Besar
14px

TANGSE (Waspada.id): Bupati Pidie, H Sarjani Abdullah, MH, bersama Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana BNPB Pusat, Dr Kheriawan, MM, meninjau langsung lokasi terdampak banjir di Gampong Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Senin (1/12) sore.

Kunjungan tersebut menjadi perhatian warga karena keduanya ingin memastikan penanganan banjir berjalan cepat, terarah, dan sesuai standar nasional penanggulangan bencana.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Bupati H Sarjani tiba bersama rombongan dari Sigli, didampingi Asisten III Jufrizal, M.Si, Plt Kepala Dinas Sosial Husin Yahya, Jubir Pemkab Pidie Andi Firdaus, SH, CPM, serta Ketua TP PKK Pidie, Hj Rohana Razali, STP. Rombongan disambut Camat Tangse Abd Jafar, Keuchik Blang Pandak Muhammad Yanis, serta tokoh masyarakat setempat.

Ketua TP PKK Pidie, Hj Rohana Razali, memeluk seorang ibu korban banjir yang kehilangan rumah di Gampong Blang Pandak, Tangse. Waspada.id/Muhammad Riza

Peninjauan diawali dengan pengecekan kondisi pengungsian, logistik, layanan kesehatan, serta laporan teknis dari BPBD Pidie, perangkat gampong, dan unsur medis. Dua titik utama pengungsian di Meunasah dan Masjid Blang Pandak dikunjungi untuk memastikan pelayanan berjalan tanpa hambatan, terutama bagi kelompok rentan.

Dalam kesempatan itu, Bupati dan Kapus Diklat BNPB turut memeriksa alur distribusi bantuan, sistem koordinasi tim lapangan, serta kesiapan fasilitas kesehatan. “Kehadiran BNPB hari ini menunjukkan bahwa penanganan banjir di Tangse mendapat atensi khusus dari pusat. Kita ingin memastikan semua prosedur berjalan dengan baik,” ujar Bupati H Sarjani.

Sementara itu, Dr Kheiriawan menegaskan pentingnya pendataan cepat serta evaluasi alur sungai sebagai langkah pencegahan banjir susulan. “Kami turun untuk melihat langsung kondisi masyarakat dan kesiapan daerah dalam merespons bencana. Tangse merupakan wilayah rawan sehingga penanganannya harus sistematis, termasuk kemungkinan dukungan teknis dari pusat,” jelasnya.

920 Jiwa Masih Mengungsi

Berdasarkan laporan Pemerintah Gampong Blang Pandak Keuchik Muhammad Yanis, sebanyak 920 jiwa dari 441 KK masih mengungsi akibat banjir. Rinciannya, Dusun Simpang Kanan, 250 jiwa, termasuk 28 balita, 4 bayi, 80 lansia, dan 2 ibu hamil.

Dusun Simpang Tengah: 300 jiwa, terdiri dari 12 balita, 2 bayi, 29 lansia, dan 4 ibu hamil.Dusun Simpang Kiri: 200 jiwa, termasuk 1 balita dan 1 lansia.

Bupati menegaskan pentingnya pelayanan prioritas bagi balita, lansia, dan ibu hamil. Ia memantau langsung pos kesehatan yang melibatkan dua dokter, tiga perawat, dan tim Puskesmas Tangse yang bekerja dalam dua sif.

Seorang ibu menggendong bayinya menyaksikan rombongan Bupati Pidie yang meninjau lokasi banjir di Tangs,. Senin (1/12) sore. Waspada.id/Muhammad Riza

Rumah Hanyut Dan Infrastruktur Rusak

Laporan perangkat gampong menyebutkan tujuh rumah warga hilang total terseret arus, ditambah dua balai pengajian yang turut hanyut. Rumah-rumah yang rusak parah milik Saifullah, 45, Muhammad Nafi, 35, Sayuti, 48, H Insya, 48, Ben Haji, 49, dan Saifullah Nurdin, 51,. Dua balai pengajian milik Tgk Azhar, 46, serta satu balai kenduri Blang juga lenyap terbawa banjir.

“Kita akan koordinasikan bantuan hunian darurat bagi warga yang kehilangan rumah. Ini menjadi prioritas setelah masa tanggap darurat selesai,” kata Bupati H Sarjani.

Ia memastikan koordinasi lintas instansi terus diperkuat hingga seluruh kebutuhan dasar korban banjir terpenuhi. Bupati juga berkomitmen akan kembali turun ke lokasi bila diperlukan. “Ini tanggung jawab bersama. Pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat harus bersatu agar Tangse segera pulih,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Keuchik Muhammad Yanis menyampaikan kebutuhan mendesak pengungsi, yaitu empat unit genset, pasokan air bersih, dan beras. Minimnya penerangan membuat lokasi pengungsian gelap total pada malam hari.(id69)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE