BLANGPIDIE (Waspada): Pj Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Darmansah, Sabtu (16/12), meninjau lahan pertanian warga Desa Mesjid, Kecamatan Tangan-tangan, yang rusak akibat dihantam banjir, yang melanda kawasan itu dan sekitarnya, pada Senin malam (11/12) lalu, sekitar pukul 23.00 WIB.
Dampak banjir malam itu, kisaran kurang lebih 10 hektar areal tanaman padi penduduk, hanyut diterjang banjir luapan sungai Krueng Tangan-tangan. Selain itu, tanggul pengaman banjir yang dibangun tahun 2019 lalu, untuk antisipasi banjir luapan, juga jebol dan roboh, akibat dihantam arus.
Pj Bupati Abdya Darmansah, didampingi Camat Tangan-tangan Jasmadi, juga Kades Mesjid Kasman, meninjau langsung ke lokasi, guna mengecek dan mempelajari tingkat kerusakan, juga kajian teknis dalam upaya menanggulangi akibat bencana tersebut.
Dalam dialog dengan para warga di lokasi, Pj Bupati Darmansah mendapat laporan terkait masalah banjir, yang setiap tahun sering melanda kawasan Desa Mesjid dan sekitarnya. Dimana, banjir sering menghanyutkan tanaman padi petani, kebun warga, merusak tebing sungai dan sejumlah sarana saluran pertanian lainnya. “Insya Allah, tanggul pengaman banjir yang patah akibat bencana alam itu, akan segera kita perbaiki. Sementara waktu, kita bangun tanggul beronjong, untuk menghambat lajur air,” ujarnya.
Pj Darmansah mengaku, pihaknya sering mendapat laporan dari masyarakat, pemicu banjir luapan disebabkan arus air, yang terhambat di pilar tengah jembatan Desa Padang Kawa. “Kemaren kita juga sempat membersihkan material sampah, yang tersangkut di pilar tengah jembatan itu bersama masyarakat, agar arus air di dalam sungai menjadi lancar,” urainya kepada awak media.
Ditambahkan Pj Bupati Darmansah, pihaknya sudah berkomitmen, dalam tahun 2024 mendatang, akan membangun jembatan baru di bantaran sungai Padang Kawa tanpa pilar tengah, agar arus air menjadi lancar. “Sudah kita anggarkan dalam tahun ini untuk jembatan itu, semoga saja segera terealisasi,” pungkasnya.
Menurut Kades Mesjid Kasman di lokasi, tanggul pengaman banjir yang dibangun melalui dana APBK tahun 2019 lalu itu, patah akibat diterjang banjir kurang lebih 20 meter. Akibat tanggul patah, luapan sungai tidak mampu terbendung lagi ke pemukiman penduduk, yang ikut terimbas hanyutnya tanaman padi milik penduduk, juga fasilitas lainnya. “Dengan tinjauan langsung bapak Pj Bupati, kami berharap dapat memberikan solusi, untuk menyelamatkan lahan padi petani di desa kami ini,” harapnya.(b21)