SINGKIL (Waspada): Penjabat Bupati Aceh Singkil Drs Azmi menyerahkan sebanyak 1.700 paket sembako kepada masyarakat, yang mengalami kemiskinan ekstrem.
Penyerahan paket sembako yang akan disalurkan kepada masyarakat yang ada di 116 desa itu, diserahkan secara simbolis kepada 12 keuchik (kepala desa) yang tersebar di Kecamatan Singkil, usai Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardikas) di Halaman Kantor Bupati Aceh Singkil, Kamis (2/5/2024).
Masing-masing Desa Pasar, Teluk Rumbia, Ujung Bawang, Pea Bumbung, Pemuka, Kuta Simboling, Pulo Sarok, Suka Damai, Rantau Gedang, Siti Ambia, Kilangan dan Desa Suka Makmur.
Pj Bupati Aceh Singkil Drs Azmi saat menyerahkan simbolis kepada masing-masing kepala desa itu mengatakan, bantuan pangan untuk masyarakat miskin ekstrem ini diserahkan kepada masing-masing kepala desa, yang selanjutnya akan disalurkan kepada masyarakat di 116 desa Aceh Singkil.
Penyaluran ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Pemkab Aceh Singkil dalam upaya pengendalian inflasi serta membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem.
Disamping itu, penyaluran bantuan ini juga sebagai bentuk rasa syukur kita di momen Peringatan HUT Aceh Singkil yang ke-25 sekaligus Peringatan Hardiknas yang bertema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”.
“Mudah-mudahan bantuan pangan kemiskinan ekstrem ini dapat memberikan manfaat dan keberkahan kepada kita semua,” ucap Azmi.
Sebelumnya pada Upacara Peringatan Hardiknas 2024, Pj Bupati Azmi selaku Inspektur Upacara membacakan Pidato Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim dalam mengawal pendidikan di Indonesia.
Disebutkannya, lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.
Meski demikian, dampak pandemi telah mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan.
“Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat,” ucap Azmi. (b25)













