ACEH UTARA (Waspada): 16 Dari 114 santri Dayah Madinatud Diniyah Nafisatul Huda (Madinah) Lhoksukon diwisuda. Kegiatan wisuda perdana tersebut berlangsung di Dayan Kupi, Simpang Cibrek, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Minggu (4/2) pagi.
Penjabat Bupati Aceh Utara, Dr Drs Mahyuzar, M.Si melalui Penjabat Sekretaris daerah (Sekda), Dayan Albar dalam sambutannya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Waled Munir selaku pimpinan dayah tersebut.
Waled Munir dinilai telah ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan anak-anak Aceh khususnya anak-anak yang berasal dari Kabupaten Aceh Utara.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan atas nama pribadi Bapak Pj Bupati Aceh Utara, Dr Drs Mahyuzar, M.Si memberikan apresiasi untuk Pimpinan Dayah Madinah. Beliau juga mengucapkan selamat memperingati Milad ke-7 Dayah Madinah Lhoksukon. Semoga Dayah Madinah semakin sukses ke depannya dalam mendidik putra-putri bangsa,” kata Mahyuzar melalui Penjabat Sekda Aceh Utara, Dayan Albar.
Kata Dayan, hal ini menandakan santri-santri telah melampaui satu tahapan pendidikan yang akan menjadi tonggak penting untuk menuju ke level pendidikan berikutnya. Pelaksanaan wisuda santri Dayah Madinatud Diniyah Nafisatul Huda pada hari ini, merupakan kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Dayah ini merupakan salah satu dayah terpadu moderen yang ada di Kabupaten Aceh Utara.
“Saya sangat optimis keberadaan Dayah Madinatuddiniyah Nafisatul Huda akan memberikan dampak positif yang luar biasa terhadap pendidikan religius dan implementasi syariat Islam di Kabupaten Aceh Utara khususnya. Sebab, pendidikan tidak hanya ditilik dari kemampuan menguasai Iptek saja, akan tetapi juga perbaikan akhlak dan Imtaq sangat diperlukan demi masa depan generasi muda kita,” kata Dayan.
Menurutnya, hal inilah yang akan menjadi pondasi pembentukan karakter anak didik yang bersendi nilai-nilai qur’ani. Dalam upaya mencapai keberhasilan pendidikan agama itulah maka saya memandang bahwa peran Dayah menjadi sangat penting dan strategis. Dayah sebagai bagian integral sistem pendidikan kita, dituntut untuk secara terus menerus mengembangkan Dayah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan agama, juga pendidikan umum.
“Untuk itu, kita harapkan dayah terpadu sebagai lembaga pendidikan, hendaknya terus menerus melakukan penyempurnaan kurikulum (isi pendidikan) yang sesuai dengan aspirasi masyarakat dan misi keislaman. Karena itulah, pemberian materi pendidikan yang konkret, aktual dan relevan, seperti pemberian materi bahasa asing (Bahasa Inggris), ilmu komputer, dan keterampilan hidup lainnya, menjadi kebutuhan substantif yang penting,” kata Dayan.
Masih menurut Dayan Albar, dayah terpadu sebagai lembaga pendidikan keagamaan, juga perlu membenahi secara terus menerus kualitas manajemennya. “Paradigma lama dalam pengelolaan Dayah yang terkesan mengabaikan sistem manajemen moderen, saya kira perlu kita ubah.
Secara pribadi, saya merasa amat sangat bangga dengan pelaksanaan wisuda pada hari ini, keberhasilan anak-anak kami pada hari ini bagaikan memetik hasil kebun yang telah lama ditanam, sungguh kebanggaan yang sangat luar biasa untuk saya secara pribadi. Saya yakin, para unsur Pimpinan Dayah pun tidak luput berbahagia dengan keberhasilan anak-anak kami pada hari
ini,” demikian Dayan.
Dalam acara wisuda perdana itu turut dihadiri Plt. Kadis Pendidikan Dayah Aceh Utara Ir Mirza Gunawan, MAP, dan sejumlah tokoh ulama serta masyarakat. (b07)