ACEH UTARA (Waspada): Dalam sambutannya pada Pameran Panen Hasil Karya Guru Penggerak Angkatan-8 di SD Negeri 1 Syamtalira Bayu, Selasa (28/11) pagi, meminta setiap guru terutama para guru penggerak harus inovatif, efektif, strategis dan inspiratif dalam melaksanakan tugas sebagai pengajar di sekolah masing-masing.
“Seorang guru harus memahami betul mengenai penerapan kutikulum yang inovatif, menguasai metode pembelajaran yang efektif, dan strategi kepemimpinan yang inspiratif. Ketiga hal ini wajib dimiliki oleh setiap guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya,” sebut Mahyuzar yang juga merupakan dosen senior di UISU Medan.
Dan tentunya, kata Mahyuzar, tiga hal tersebut tentu bukanlah sesuatu yang sulit bagi para guru penggerak. Pasalnya, setiap guru penggerak telah mengikuti berbagai pelatihan, workshop, dan Program pengembangan diri selama 6 bulan penuh untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah.
Pada kegiatan Pameran Panen Hasil Karya ini, kata Mahyuzar, dirinya telah melihat langsung kreativitas, kecerdasan, dan semangat inovatif para guru pemggerak di Aceh Utara dan hasil karya mereka telah ditunjukkan dalam mengembangkan kurikulum, metode pengajaran, dan program ekstrakurikuler.
“Pameran Panen Hasil Karya Guru Penggerak Angkatan-8 adalah bukti nyata bahwa pendidikan di Aceh Utara terus berkembang,” sebut orang nomor satu di Aceh Utara itu.
Namun, kata Mahyuzar, pendidikan bukanlah tujuan akhir. Ini adalah awal dari perjalanan panjang dalam dunia pendidikan. Meskipun telah menyelesaikan pendidikan selama 6 bulan, proses belajar dan pengembangan diri harus terus berlanjut untuk memperdalami pengetahuan,mengasah keterampilan, dan mengembangkan potensi sebagai pendidik yang berkualitas.
Masih menurut Mahyuzar, tantangan dan perubahan adalah bagian tak terpisahkan dari dunia pendidikan. Para guru diminta tidak takut menghadapi tantangan, tetapi jadikanlah tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. “Ingatlah bahwa setiap kesulitan adalah peluang untuk belajar dan menjadi lebih kuat.”
Mahyuzar mengajak pahlawan tanpa tanda jasa untuk teruslah bersemangat dalam menghadapi perubahan, karena hanya dengan beradaptasi dan berinovasi kita dapat terus maju.
“Yang paling penting adalah kita bangun kerja tim dan kolaborasi. Karena tidak ada satu orang pun yang bisa mencapai kesuksesan tanpa kerja sama. Mari kita saling mendukung, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta saling menginspirasi dalam upaya kita untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik,” ajaknya.
Sebagai informasi tambahan, kegiatan lokakarya ke 7 guru penggerak angkatan ke 8 Kabupaten Aceh Utara ditandai dengan pemasangan selempang oleh Pj Bupati Dr Mahyuzar, MSi, kepada seorang guru penggerak bernama Rizki Aulia Sofyan, SPd.I, guru SMA Negeri 1 Matangkuli.
Usai pemasamgan selempang, Pada Pj Bupati Mahyuzar meninjau langsung stand pameran hasil karya guru penggerak yang dipajang sesuai dengan modul hasil pembelajaran.
” Saya berterimakasih kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H Jamaluddin bin Usman, S.Sos.,M.Pd dan terimakasih kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Drs Ahmad Yamani, MPd,” ucapnya. (b07).