Scroll Untuk Membaca

Aceh

Pj Bupati Agara Hadiri Festival LIKE Di Jakarta

Pj Bupati Agara Hadiri Festival LIKE Di Jakarta
Kecil Besar
14px

KUTACANE (Waspada): Pj Bupati Aceh Tenggara, Drs. Syakir M. Si menghadiri festival lingkungan Iklim kehutanan energi (LIKE) yang di selenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta pada Minggu (17/9).

Hal tersebut, di sampaikan Kadis Kominfo Zul Fahmy S. Sos kepada Waspada.id, Senin (17/9). Dikatakannya, Pj Bupati Aceh Tenggara dalam kesempatan itu menyampaikan, bersama Presiden Masyarakat Sejahtera, Alam Lestari Festival ini merupakan Road to COP28 UNFCCC UAE 2023, dalam acara talkshow yang bertemakan “Menuju Kemitraan Konservasi yang berkeadilan, berkelanjutan, berkesejahteraan dan ramah iklim.

Syakir memjelaskan, berbagai kemajuan dan kendala yang dihadapi Kabupaten Aceh Tenggara dalam pelaksanaan Kemitraan Konservasi pola KTHK dan HKM dengan kondisi Wilayah yang memiliki luas 4.242,04 KM2 atau sekitar 424.204 hektare, dan Jumlah Penduduk Pada Tahun 2021 sebanyak 224.119 jiwa dengan rata-rata pertumbuhan 2,02 % pertahun, dari luas wilayah yang ada lebih kurang 86 persen adalah kawasan hutan, yang terdiri dari kawasan hutan konservasi sebesar 65,61% dan kawasan hutan lindung 20,21 %. Lebih kurang hanya 14,18 % lagi merupakan Area Penggunaan Lainnya (APL).

Seusai acara, Pj Bupati Agara foto bersama. Waspada/Ist

Lebih lanjut, Pj. Bupati menjelaskan bahwa di dalam area penggunaan lainnya ini seluruh pembangunan dilakukan, baik infrastruktur jalan, jembatan, pertanian, perikanan, pemukiman dan sebagainya, komitmen seluruh elemen masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara dalam pelestarian kawasan hutan, dibuktikan dengan rendahnya angka deforestasi, dan masyarakat menyambut baik program kemitraan konservasi dalam zona rehabilitasi TNGL lebih kurang 19.000 hektar telah terbentuk 26 Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) seluas 2.226 Hektar dan akan terus bertambah KTHK yang baru, begitu juga di kawasan Hutan Lindung ada Kelompok Tani Kutan Kemasyarakatan (HKM) yang sudah terbetuk sebanyak 4 kelompok dengan luas lahan 22.761 hektar.

Kemudian, Syakir menyampaikan gagasan untuk menjadi kajian semua pihak guna menyukseskan kemitraan konservasi di masa yang yang akan datang, yaitu Perlu adanya usaha dari semua pihak untuk intensifikasi lahan dan pengelolaan produksi pertanian dan perikanan dari hulu sampai hilir.

“Peningkatan Ekowisata dan Agrowisata yang punya daya ungkit meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah, adanya skema pembiayaan baik dana transfer atau skema lain hasil penjualan karbon dalam kesempatan itu bupati yang akrab disapa pak syakir juga meminta untuk mengkaji kembali peta kawasan hutan terutama kawasan konservasi yang dikelola BBTNGL dideklarasikan 1980 berarti kondisi peta yang ada sudah 40 tahun lebih, tentu kondisi ini tidak sesuai lagi dengan kebutuhan sekarang ini.,” ujar Syakir kembali menerangkan.

Penjabat Bupati Agara berharap penting direvisi untuk menambah luasan APL bagi daerah guna mengakomodir kebutuhan infrastruktur kedepan dengan pertumbuhan penduduk di atas 2 persen pertahun. Diakhir tanggapan Pj. Bupati Aceh Tenggara meminta disederhanakan mekanisme penerbitan izin pinjam pakai kawasan dan AMDAL untuk infrastruktur dalam kawasan hutan.

Dalam acara talkshow dengan keynote speaker Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko S. Hut, M. Agr. Sc sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) KSDAE KLHK dan beberapa Direktur, hadir juga beberapa tokoh nasional yang konsern terhadap lingkungan yaitu Prof. Dr. Ir. H. Mustofa Agung Sardjono, Dr. Ir. Rinekso Soekmadi, M.Sc, F.Trop dan beberapa pegiat lingkungan.(cseh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE