NAGAN RAYA (Waspada):Dapat keluhan masyarakat adanya pasar Inpresi rakyat terbengkalai, Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas, AP, SSos.,MSi, meninjau langsung pasar yang dibangun tahun 2016 silam di Desa Ujong Pasie, Kecamatan Kuala, Minggu (29/10).
Pj Bupati didampingi Wakil Ketua II DPRK Nagan Raya, Hj Puji Hartini, ST.,MM, Plt. Kadis Perindagkop dan UKM, Kadishub, Kadis Kominfotik, Camat Kuala serta Kades Ujong Pasie, Alue Ie Mameh dan Ujong Patihah bersama Tuha Peut ketiga desa tersebut.
Pj Bupati mengungkapkan, beberapa hari lalu ia menerima informasi pasar rakyat yang dibangun menggunakan dana otonomi khusus (Otsus) dan APBN senilai Rp15 miliar itu terbengkalai sejak tahun 2016.
“Makanya saya bersama Wakil Ketua DPRK, beberapa kepala dinas serta camat memantau lokasi pasar yang sudah dibangun pada tahun 2016, tetapi sama sekali belum difungsikan,” ungkap Fitriany.
Ia menjelaskan, setelah dicek berdasarkan perencanaan detail pekerjaan (Detail Engineering Design/DED) ternyata pembangunannya baru mencapai 20 persen.
“Jadi, memang masih banyak hal yang harus kita lakukan untuk dapat memungsionalkan pasar ini,” jelas Pj Bupati.
Fitriany berencana melakukan pembangunan kembali secara bertahap. Langkah awal membangun jalan sekitar 200 meter yang saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan.
“Saya baru hari ini melihat, ternyata kondisinya begini.Jadi untuk tahun 2024 nanti kita mencoba bangun jalan supaya ini dapat difungsikan, termasuk mensosialisasikan kepada pedagang agar mau pindah ke sini,” terangnya.
Menanggapi keluhan warga yang menyampaikan lokasi pasar sering dijadikan tempat maksiat, Pj Bupati meminta bantuan camat dan kades untuk menjaganya.
“Saya minta Pak Camat, Kades dan Tuha Peut disini untuk menjaga keamanan serta mensosialisasikannya agar tidak ada tangan-tangan jahil merusak dan menyalahgunakannya lagi,” pinta Fitriany.
Sementara itu, Plt. Kadis Perindagkop dan UKM Nagan Raya, Arafik Karim MPA, mengatakan, sesuai arahan Pj Bupati pasar rakyat itu dibangun di atas lahan seluas lebih kurang 3 hektar, namun belum dilengkapi sarana penunjang lainnya, seperti instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan lain-lain.
Dalam hal ini akan dilakukan secara bertahap dan akan berupaya mengalokasikan anggaran renovasi dalam APBK tahun 2024 atau 2025. Saat ini, yang menjadi prioritas adalah jalan, selanjutnya bangunan gedung.
“Untuk saat ini prioritas akses jalan tembus ke jalan nasional dulu, baru nanti secara bertahap dilakukan renovasi gedung agar dapat segera difungsikan,” imbuh A Rafiq mengutip Pj Bupati.
Seorang warga bekas pemilik tanah lokasi pasar tersebut, Keujruen Pudin, menaruh optimis sekaligus berharap Pj Bupati segera membenahi pasar rakyat di Ujong Pasie tersebut supaya segera bisa difungsikan.
Terhadap keberadaan pasar ia juga mengutarakan, ada bagian bangunan yang sudah rusak, bahkan atapnya banyak yang raib. Selain itu, di pasar yang letaknya jauh dari permukiman penduduk itu sering dimanfaatkan sebagai tempat maksiat.
“Coba lihat banyak atap yang sudah hilang. Disini sering dijadikan tempat berbuat maksiat, maka akses penghubung menuju lokasi pasar kami rusak supaya pelaku tidak bisa masuk,” harap Keujruen Pudin. (b22)