SIGLI (Waspada): Di zaman kesultanan, Pidie merupakan kerajaan yang memiliki sistem pemerintahan sendiri, dan pada masa itu disebut Kerajaan Pedir.
“Pidie sebelumnya adalah Kerajaan Pedir yang berbeda dengan Aceh. Makanya sekarang Pidie tidak disebut sebagai Aceh Pidie, melainkan Kabupaten Pidie,” demikian Pj Bupati Pidie Drs Samsul Azhar menyampaikannya pada acara Pra Seminar Penetapan Hari Jadi Kabupaten Pidie, di Oproom Sekretariat Kantor Bupati Pidie, Rabu (24/7).
Dia menjelaskan, Kerajaan Pedir (Pidie sekarang-red) bergabung dengan Kerajaan Aceh, ketika terjadi konfrontasi terhadap Portugis. “Kerajaan Pedir bergabung dengan Kerajaan Aceh untuk melawan penjajah Portugis,” kata Samsul Azhar.
Dalam sambutannya, Samsul Azhar menyampaikan bahwa penetapan tanggal lahir Pidie ini akan menjadi momentum secara umum yang dapat dituangkan dalam visi misi untuk memajukan daerah berjuluk Pang Ulee Buet Ibadat, Pang Ulee Hareukat Meugoe.
Pemerhati adat dan budaya, Junaidi SAg, MH menjelaskan bahwa kajian untuk menetapkan hari jadi suatu daerah itu tergantung kepada pemerintah daerah masing-masing.
“Oleh karena itu untuk menemukan hari jadi merupakan fenomena yang historis, maka naskah kajian hari jadi haruslah mengacu pada metodologi sejarah yang kuat dan ketat,” pungkasnya. (b06)












