KUTACANE (Waspada): Penjabat (Pj) Bupati Drs Syakir, M.Si memimpin Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Aceh Tenggara, Kamis (4/5).
Selain Pj Bupati Syakir yang menggunakan pakaian kebesaran adat Alas, turut hadir Forkopimda, para Asisten Setdakab, Staf Ahli, Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Camat dan berbagai elemen masyarakat lainnya serta Kadisdikbud, Julkifli, S.Pd, MM serta jajaran Dinas Dikbud Agara.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Tehnologi, Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya yang dibacakan Pj Bupati Syakir menyampaikan, selama 3 tahun terakhir perubahan besar terjadi di sekitar kita, di mana-mana, dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia.
Sebanyak 24 episode merdeka belajar yang sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat.
Anak-anak kita sekarang, kata Pj Bupati Syakir menirukan sambutan Mendikbudtistek, bisa belajar dengan tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para guru pun berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform merdeka mengajar.
Dari segi pendanaan juga, pencairan langsung dana Bantuan Operasional Sekolah dan bantuan operasional pendidikan ke sekolah dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel telah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Hari Pendidikan Nasional tahun 2023 ini juga, merupakan waktu yang tepat bagi kita semua untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga setiap jengkal langkah berani yang sudah diambil.
Hanya Peringatan Seremonial
Kendati terbilang khidmat, namun peringatan Hardiknas 2023 yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Aceh Tenggara, berbeda dengan tahun sebelumnya karena hanya bersifat seremonial saja.
Karena sejak awal dimulainya rangkaian sampai puncak kegiatan Hardiknas, pihak Dinas Dikbud tak ada memberikan penghargaan pada pahlawan tanpa tanda jasa, baik untuk kategori mengajar di daerah terpencil maupun terhadap guru berprestasi.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tenggara, Julkifli, S.Pd, M.Pd kepada Waspada.id, Kamis (4/5) membenarkan jika tahun ini pihaknya tidak ada memberikan penghargaan pada guru terpencil dan guru berprestasi. Namun, Dikbud Agara ada memberikan sertifikat atau penghargaan pada calon guru penggerak sebanyak 20, “Siapa calon guru yang menerima seftifikat tersebut, datanya ada di Habibi, Kabid SMP.
Buang Badan
Kabid SMP Dinas Dikbud Agara, Habibi S.Pd kepada Waspada.id, Kamis (4/5) mengatakan, memang ada penghargaan diberikan pada 20 orang calon guru penggerak, namun datanya ada di Kabid GTK, Safrizal.
Kabid GTK Dinas Dikbud, kepada Waspada.id, membantah jika data 20 calon guru penggerak ada padanya, ada di bidangnya, karena data itu ada pada Kabid SMP, “Bohong itu, datanya bukan pada saya tapi ada di Kabid SMP,” ujar Safrizal.(b16/cseh)