SINGKIL (Waspada): Menyambut Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni mendatang, Pj Bupati Aceh Singkil menyerahkan Bantuan Pangan (Bapang) Miskin Ekstrem dan Pangan B2SA, secara serentak di 3 kecamatan.
Penyaluran Bapang Miskin Ekstrem dan Pangan B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) oleh Dinas Pangan Aceh Singkil ini diserahkan secara serentak untuk masyarakat 3 kecamatan. Meliputi Kecamatan Gunung Meriah, Simpang Kanan dan Suro.
Bantuan diserahkan langsung oleh Pj Bupati Aceh Singkil turut didampingi Ketua PKK Ny Emma Malini Azmi, Kabag OPS Polres Aceh Singkil, Danramil Gunung Meriah, Danramil Simpang Kanan dan Danramil Suro, mewakili Kejari serta masing-masing Pimpinan Kecamatan, Senin (27/5) kemarin.

Kepala Dinas Pangan Aceh Singkil Abdul Haris SP MM mengatakan, penerima manfaat Bapang Miskin Ekstrem di Kecamatan Gunung Meriah 307 kepala keluarga (KK), Simpang Kanan 380 KK dan Kecamatan Suro 179 KK.
Bantuan pangan yang diberikan berupa beras premium ukuran sak 10 kg, minyak goreng kemasan 2 kg, gula pasir 2kg, telur ayam 1 papan, susu kental manis 1 kg.
Sementara jumlah penerima bantuan pangan B2SA untuk program penanganan stunting, masing-masing Kecamatan Gunung Meriah 53 KK, Simpang Kanan 69 KK dan Suro 6 KK.
Bantuan masing-masing berupa Barang 1 unit gerobak Sorong, 1 set cangkul, 4 batang kayu dumli, waring, polibag, pupuk kandang dan cair, gembor, bibit sayuran (cabai, cabai rawit, terong, bayam, kangkung darat dan gambas).
Kegiatan yang dilaksanakan bersumber dari dana bonus insentif fiskal daerah yang diterima Pemkab kabupaten Aceh Singkil, dikucurkan untuk program penanganan inflasi dan stunting daerah, ucap Haris.
Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan Achyaruddin menambahkan, dengan sumber dana insentif fiskal digunakan untuk upaya penanganan stunting keberlanjutan setelah mendapat asupan makanan bergizi dari dinas terkait dan dilanjutkan kegiatan B2SA Dinas Pangan, sebagai tambahan makanan bergizi dan sehat sumber sayuran segar.
Dengan bantuan pangan miskin ekstrem ini masyarakat yang terdampak bisa terpenuhi kebutuhan gizi dengan sumber makanan sehat dan higienes.
Sementara untuk pangan B2SA yang dihasilkan melalui gerakan menanam bersama dipekarangan rumah ini, selain target unttuk penanganan stunting, juga dapat dijual dan hasilnya menjadi pendapatan tambahan rumah tangga, tambah Achyar. (B25)