Scroll Untuk Membaca

Aceh

Pj Bupati Tinjau Posko Pengendalian Siaga Darurat Kekeringan Di Lhoknga

Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, berdialog dengan para kepala OPD, instansi vertikal, Forkopimcam dan tokoh masyarakat di Kecamatan Lhoknga, saat peninjauan Posko Komando Pengendalian Siaga Darurat Kekeringan di halaman Kantor Camat Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (11/7). (Waspada/Ist)
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, berdialog dengan para kepala OPD, instansi vertikal, Forkopimcam dan tokoh masyarakat di Kecamatan Lhoknga, saat peninjauan Posko Komando Pengendalian Siaga Darurat Kekeringan di halaman Kantor Camat Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (11/7). (Waspada/Ist)
Kecil Besar
14px

KOTA JANTHO (Waspada): Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto melakukan peninjauan langsung Pos Komando Pengendalian Siaga Darurat Kekeringan di halaman Kantor Camat Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (11/7).

Kegiatan yang bertujuan untuk memastikan kesiapan dan koordinasi dalam menghadapi potensi krisis air bersih yang melanda wilayah tersebut, turut dihadiri oleh para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Aceh Besar, Dirut PDAM Tirta Mountala, instansi vertikal lainnya, perwakilan PT SBA serta Forkopimcam Lhoknga.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pj Bupati Tinjau Posko Pengendalian Siaga Darurat Kekeringan Di Lhoknga

IKLAN

Pada kesempatan itu, Pj Bupati Muhammad Iswanto menegaskan, pentingnya respons cepat dan efektif dari pihak terkait, dalam penanggulangan bencana ini. Ia menginstruksikan para petugas untuk bertindak cepat saat menerima informasi dari masyarakat terkait kebutuhan air bersih.

“Kita harus bertindak cepat dan taktis dalam menanggapi setiap laporan dari masyarakat terkait kebutuhan air bersih. Ini adalah prioritas utama kita saat ini,” ujar Muhammad Iswanto.

Pj Bupati Aceh Besar itu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam mengatasi persoalan krisis air bersih, terutama di Kecamatan Lhoknga. Iswanto secara terbuka menyatakan komitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini secara tuntas.

“Semua elemen masyarakat harus bersatu. Kita tidak boleh bekerja sendiri-sendiri. PDAM juga tidak mungkin bergerak tanpa perintah dari Pemkab Aceh Besar. Semua bantuan air bersih yang disalurkan selama ini berdasarkan instruksi dari Pemkab Aceh Besar,” tambahnya.

Selain itu, Ia juga berharap agar sumur bor dapat segera dialokasikan melalui dana desa sebagai salah satu langkah dalam penanganan krisis air bersih. “Kita harus memastikan adanya sumur bor di masjid-masjid sebagai langkah awal. Saya berharap para ulama bisa menggelar shalat minta hujan, karena tanpa doa, segala usaha kita tidak akan berjalan lancar,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil mengungkapkan bahwa penyaluran air bersih dilakukan Pemkab Aceh Besar melalui BPBD Aceh Besar dengan berkolaborasi dengan beberapa instansi terkait. Mereka telah menyediakan 16 tandon yang disebarkan di gampong-gampong di Kecamatan Lhoknga.

“Petugas yang dikerahkan di posko dan mobil tangki penyaluran air bersih berjumlah 65 orang. Penyaluran air bersih akan dilakukan hingga 20 hari mendatang, karena menurut data dari BMKG, hujan akan kembali mengguyur wilayah Lhoknga pada Agustus 2024 mendatang,” jelas Ridwan Jamil.

“Sejak 7 hingga 10 Juli 2024, BPBD Aceh Besar telah menyalurkan air bersih sebanyak 277.500 liter di wilayah Lhoknga serta sebagian di Kecamatan Peukan Bada,” pungkasnya. (b05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE