Scroll Untuk Membaca

Aceh

Pj Gubernur Aceh Laporkan Pertanggungjawaban Triwulan II Kepada Mendagri

Pj Gubernur Aceh Laporkan Pertanggungjawaban Triwulan II Kepada Mendagri
Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki, didampingi Sekda Aceh, Bustami, Inspektur Aceh, Jamaluddin dan Karo Pemotda Setda Aceh, Restu Andi Surya, saat melaporkan pertanggungjawaban Triwulan II dalam Penilaian Kinerja Penjabat Kepala Daerah kepada Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir Balaw dan Sekjen Kemendagri, Suhajar Diantoro di Ruang Rapat Irjen Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu, (1/2). (Waspada/Ist)
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, melaporkan pertanggungjawaban Triwulan II dalam Penilaian Kinerja Penjabat Kepala Daerah kepada Menteri Dalam Negeri yang diterima oleh Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Irjen Kemendagri), Tomsi Tohir Balaw dan Sekjen Kemendagri, Suhajar Diantoro di Ruang Rapat Irjen Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (1/2).

Dalam laporannya, Achmad Marzuki yang didampingi Sekda Aceh, Bustami, Inspektur Aceh, Jamaluddinbdan Plh. Karo Pemotda, Restu Andi Surya, memaparkan sejumlah permasalahan yang ada di Aceh, diantaranya pengendalian inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, realisasi pendapatan daerah, dan realisasi belanja daerah.

“Adapun permasalahan inflasi di Aceh sebesar 5,89 persen, pada 2022 sudah dilakukan operasi pasar pada 193 titik, pasar murah 393 titik, sidak pasar, kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT, dukungan transportasi, serta optimalisasi penggunaan dana desa untuk ketahanan pangan,” kata Pj Gubernur Achmad Marzuki.

Berikutnya menyangkut dengan permasalahan kemiskinan ekstrem di Aceh, Penjabat Gubernur mengatakan, hasil yang dicapai yakni turunnya angka kemiskinan ekstrem dari 3,47 persen pada 2021 menjadi 2,95 persen pada tahun 2022.

“Kemudian tambahnya, permasalahan stunting, pada 2023, akan diaktifkannya tim percepatan penurunan stunting provinsi sampai gampong, rakor secara berkala, penguatan data, pemberian vitamin dan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita,” sebut Achmad Marzuki,

“Lalu, adanya audit stunting, penguatan Satgas, pilot project Rumoh Gizi Gampong oleh TP PKK di 22 Gampong,” kata Penjabat Gubernur.

Selanjutnya kata Penjabat Gubernur, berkaitan dengan Percepatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), ditargetkan realisasi belanja produk dalam negeri (PDN) Pemerintah daerah minimal 40 persen, realisasi belanja PDN Aceh 42,86 persen, serta realisasi belanja PDN rata-rata nasional sebesar 35,82 persen.

Lalu tambahnya, mengenai realisasi Pendapatan Dan Belanja Aceh, Penjabat Gubernur menyampaikan, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) Tahun 2022 sudah mencapai target sebesar 94.1%.

“Ini juga didukung dengan adanya kenyamanan kerja birokrasi sehingga tumbuh motivasi dan inovasi di lingkungan Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) dan menjadi lebih efektif dalam menjalankan tupoksi, dan Alhamdulillah bisa mencapai target” sebut Gubernur.

Sementara itu, Irjen Kemendagri Tomsi Tohir Balaw mengatakan, menyangkut dengan permasalahan yang ada di Aceh, mulai pengendalian inflasi, penanganan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, realisasi pendapatan daerah, dan realisasi belanja daerah di Aceh ini bisa terselesaikan dengan baik.

“Kita berharap program evaluasi ini bisa tajam dan sampai kepada Presiden. Karena beliau menganggap program evaluasi ini berjalan dengan bagus itu masih dalam lataran pengertian,” katanya. (b03)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE