Scroll Untuk Membaca

Aceh

Pj Gubernur Terima BNPT, Harap Perdamaian Aceh Terus Terjaga

Pj Gubernur Terima BNPT, Harap Perdamaian Aceh Terus Terjaga
Pj. Gubernur Aceh, Safrizal ZA, didampingi Kaban Kesbangpol Aceh, Dedy Yuswadi, AP dan jajaran, foto bersama Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT RI, Mayjen TNI. Roedy Widodo beserta rombongan usai menggelar audiensi di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Selasa, (10/9) malam. (Waspada/Zafrullah)
Kecil Besar
14px

BANDA ACEH (Waspada): Pj Gubernur Aceh, Dr H Safrizal ZA, MSi menerima audiensi tim Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, di Pendopo Gubernur, Selasa (10/9) malam.

Pada pertemuan itu Pj Gubernur berdiskusi banyak hal dengan BNPT terkait potensi dan gejala radikalisme yang mungkin terjadi.

Safrizal mengatakan, upaya penanggulangan dan pencegahan radikalisme hingga terorisme tak bisa dilakukan sendiri oleh BNPT. Semua pihak harus terlibat bekerja sama.

Safrizal menyambut baik kehadiran BNPT di Aceh dan menurutnya kerja sama dengan BNPT sangat penting bagi Aceh sebagai daerah yang memiliki latar belakang konflik di masa silam.

“Damai Aceh ini perlu dijaga, Pemerintah Aceh memiliki konsen terhadap penciptaan stabilitas daerah yang makin baik dan kondusif,” sebut Safrizal.

Oleh sebab itu, ia berharap BNPT dapat mendeteksi sedini mungkin bila menemukan pemantik radikalisme.

Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Roedy Widodo, mengatakan, pihaknya membentuk Satgas untuk mengawasi dan melakukan asesmen selama PON berlangsung di Aceh.

Asesmen itu dilakukan di sejumlah tempat yang banyak didatangi tamu PON dari luar Aceh seperti bandara, venue pertandingan, lokasi wisata dan hotel.

“Kita melakukan asesmen terhadap sistem keamanan pada sejumlah lokasi untuk mengecrk potensi terjadinya radikalisme,” kata Roedy.

Menurut Roedy, Aceh menjadi daerah yang aman dan berpotensi kecil terjadinya ancaman radikalisme apalagi terorisme. Ia yakin pelaksanaan PON akan berjalan sukses.

Dalam kesempatan itu, Roedy juga menyampaikan 7 program prioritas yang diharapkan dapat menciptakan sekaligus menguatkan public awareness dan public engagement dalam upaya bersama penanggulangan terorisme.

Ketujuh program prioritas tersebut diantaranya yaitu pemberdayaan perempuan, anak dan remaja, pembentukan Desa Siap Siaga-Desa Damai, pembentukan sekolah damai, pembentukan kampus kebangsaan, pemenuhan hak dan pemberdayaan penyintas serta keluarga. Kemudian terkait reintegrasi dan reedukasi mitra deradikalisasi serta keluarga dan yang terakhir mengenai asesmen pegawai dengan tugas resiko tinggi.

“Program-program ini dapat membangun public awareness dan public engagement, tentunya harus didukung dengan kekuatan multi stakeholders,” kata Roedy Widodo.

Pertemuan itu turut dihadiri sejumlah pejabat BNPT RI lainnya, diantaranya, Direktur Pencegahan BNPT Prof Irfan Idris, Kasubdit Bina Masyarakat BNPT Drs. Sujatmiko, dan Tenaga Ahli BNPT Hariyadi.

Sementara Pj Gubernur Safrizal didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh, Dedy Yuswadi. (b03)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE