LANGSA (Waspada.id): Tim Dosen Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Samudra berikan edukasi Perbaikan Manajemen Keuangan dan Pemasaran untuk Perluasan Pasar kepada usaha Geurubak Kopi melalui Inovasi Kopi Kelor Aceh (KOPACE) di Kota Langsa.
Tim PKM Dosen Universitas Samudra diketuai Asnidar, SE, M.Si didampingi Agustina Nurul Fajriah, SE. Ak. M.Ec.Dev dan Yonadiah Dwitya, S.Si., M.Si masing-masing sebagai anggota kepada Waspada.id, Sabtu (6/9) menyampaikan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen Universitas Samudra dalam mendukung penguatan usaha masyarakat melalui inovasi berbasis lokal.
Lanjutnya, program dengan skema pemberdayaan kemitraan masyarakat pada usaha Geurubak Kupi yang menjadi bagian yang sudah menjadi budaya ngopi masyarakat pada malam hari.
“Melalui program ini, dilakukan pendampingan berupa penguatan manajemen keuangan dan strategi pemasaran berbasis inovasi produk kopi kelor, dengan tujuan meningkatkan daya saing serta memperluas pangsa pasar,” ujar Asnidar.
Sementara, anggota tim PKM Universitas Samudra Yonadiah Dwitya, S.Si., M.Si menambahkan, kopi kelor dipilih karena memiliki potensi gizi dan nilai ekonomi yang tinggi. Semoga pendampingan ini dapat memberikan dampak nyata bagi perkembangan usaha ‘Geurubak Kupi.’
Melalui sinergi ini, diharapkan Geurubak Kupi dapat terus berkembang, memperkuat identitas lokal Aceh, serta menghadirkan inovasi produk kopi kelor yang tidak hanya bernilai ekonomi tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, sebutnya.
Tim PKM Universitas Samudra mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atas dukungan pendanaan tahun 2025, serta kepada Universitas Samudra yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan PKM oleh dosen-dosen lintas bidang.
Sementara, owner Geurubak Kupi, Nizamuddin Syah menyampaikan, program yang dilaksanakan oleh tim PKM Dosen Universitas Samudra ini sangat membantu usaha yang kami kelola. Karena, selama ini kami hanya menjalankan usaha secara sederhana.
“Jadi, melalui program ini kami mendapat banyak pengetahuan baru tentang pengelolaan keuangan dan strategi pemasaran, khususnya dengan inovasi kopi kelor. Semoga usaha Geurubak Kupi yang kami kelola semakin dikenal luas dan terus berkembang dan maju,” harap Nizamuddin. (Id75)
