Scroll Untuk Membaca

Aceh

Plt. Kepala Bappeda Diapresiasi Terkait Diseminasi AKS IIKhairul

Plt. Kepala Bappeda Diapresiasi Terkait Diseminasi AKS IIKhairul
Kecil Besar
14px

SUBULUSSALAM (Waspada): Plt. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Subulussalam, H. Ramadhan, ST, MM diapresiasi karena dinilai memberi dukungan moral besar dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kota Subulussalam. 

Apresiasi disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) setempat, H. Hermaini, S.PdI, MM pada gelar
diseminasi rencana tindak lanjut Audit Kasus Stunting (AKS) Tahap II di aula Kantor Bappeda yang dibuka Wali Kota Subulussalam, Kamis (7/12).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Plt. Kepala Bappeda Diapresiasi Terkait Diseminasi AKS IIKhairul

IKLAN

Ramadhan dinilai mengakomodir keluhan tim stunting, terlebih soal anggaran yang selama ini menjadi salah satu kendala tim. Padahal, Ramadhan sekira sebulan terakhir ditunjuk wali kota menjadi Plt. Kepala Bappeda, pengganti kepala terdahulu yang mengundurkan diri.

“Kami sangat mengapresiasi respon Kepala Bappeda, selama ini kami rindukan dan Percepatan Penurunan Stunting di Kota Subulussalam akan terwujud”, tegas Hermaini.

Dikatakan, terkesan stunting selama ini hanya milik DP3AKB, padahal untuk menurunkan stunting ibarat tim sepakbola, banyak pelaku dan berbagai peran berbeda. Dikeluhkan jika operasional selama ini nyaris nihil, sementara tuntutan stunting diturunkan tidak bisa ditawar.

Mengaku heran dengan penetapan Subulussalam kasus stunting tertinggi di Aceh, ditargetkan 2024 stunting di kota ini nol. Namun dia minta, soal Dana Alokasi Khusus (DAK) jangan diganggu, tuntaskan sebelum 15 Desember 2023.

Wali Kota Subulussalam, H. Affan Alfian Bintang, SE membuka acara mengapresiasi tim penanganan stunting dan melalui acara ini ada tindak lanjut intervensi penanganan kasus stunting, tangani serius dan cari solusi terbaik.

Ditegaskan, penanganan stunting program prioritas pemerintah daerah dan perlu dilakukan secara terpadu, kerjasama dengan banyak pihak, pemerintah, swasta, keluarga, setiap individu serta komitmen bersama.

Terhadap tim percepatan penurunan stunting yang sudah dibentuk, baik kota, kecamatan dan kampong diminta melakukan rencana aksi sesuai peran, tugas dan fungsi secara sinergi dan kolaborasi.

“Target, penurunan angka stunting bisa terwujud secara signifikan di Kota Subulussalam”, tegas Bintang, sebut audit stunting mencari solusi penyebab terjadi stunting.

Sejumlah pakar mempresentasikan hasil temuan dan kajian di sana, Dokter Spesialis Kandungan, dr. Ahmad Parwis, Sp.OG, Spesialis Anak, dr. Afnita, Sp.A dan Psikolog, Khairul Fadhilah Mahfuzatillah, M.PSi.

Disampaikan antara lain, ibu hamil dari segi umur masih belum cukup dan berdampak, termasuk status pendidikan, komunikasi pasangan kurang harmonis, lingkungan tempat tinggal tak bersih, ketersediaan air bersih kurang dan hal lainnya.

TAPK pun diminta menyediakan anggaran pendukung penurunan stunting, proses pencairan anggaran dari pusat jangan dipersulit karena berdampak pada program yang sedang dilaksanakan, termasuk kesejahteraan PNS melalui e-kin yang sedang berjalan cairkan. 

Wakil Kota, Drs. Salmaza, MAP dan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting menutup acara ingatkan semua tim memahami tugas pokok fungsi masing-masing. (b17)

PAKAR, Dokter Spesialis Kandungan, dr. Ahmad Parwis, Sp.OG pada Audit Kasus Stunting (AKS) Tahap II di aula Kantor Bappeda. (Waspada/Khairul Boangmanalu)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE