LHOKSEUMAWE (Waspada.id): Para mahasiswa dari Fatoni University Thailand belajar tentang adat istiadat Aceh dan belajar Bahasa Indonesia di Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL).
Kerja sama ini diwujudkan oleh dua kampus tersebut melalui Program Kebudayaan Aceh dan Bahasa Indonesia yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara Universitas Fatoni, Thailand dan Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Kegiatan ini berlangsung di RuangTheater Lantai V Gedung Technopreneurship Development Center (TDC), Senin, (03/11/2025).
Program ini bentuk dari komitmen PNL dalam memperluas jejaring kolaborasi internasional. Dan, program ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan akademik dan budaya antara Indonesia dan Thailand.
Dalam sambutannya, Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), Rizal Syahyadi, menyampaikan apresiasi tinggi kepada manajemen dan delegasi mahasiswa dari Fatoni University.
Didi (sapaan akrabnya) menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam memperkuat kolaborasi internasional, khususnya dalam program pertukaran mahasiswa dan pembelajaran lintas budaya.
“Hari ini menjadi bukti nyata komitmen kita dalam membangun jejaring global. Melalui kerja sama ini, nama PNL akan semakin mengglobal, sejalan dengan visi kami: berakhlak, inovatif, unggul, dan berdaya saing global,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menandatangani perjanjian kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi di Malaysia, serta menerima kunjungan delegasi dari Prancis, Malaysia, Filipina, dan Tiongkok pada tahun mendatang.

“Insya Allah tahun depan manajemen PNL akan berkunjung ke Fatoni University. Ini bukan hanya tentang akademik, melainkan juga tentang pertukaran nilai, budaya, dan persahabatan antarbangsa,” sebut Didi.
Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Kampus PNL itu juga sempat menyinggung tentang pentingnya pendidikan sebagai fondasi kemajuan bangsa.
“Indonesia adalah negara yang memiliki peluang besar untuk maju. Namun jika kita tidak serius dalam pendidikan, kita akan tergilas oleh perubahan. Karena itu, kolaborasi seperti ini adalah langkah strategis menuju masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Vice Dean of Faculty of Liberal Arts and Social Sciences Fatoni University, Thailand, Prof. Mahamadaree Waeno, menyampaikan rasa haru dan bangga atas sambutan hangat yang diterima pihaknya di PNL.
Mahamhamadaree mengatakan, mahasiswa Fatoni University sangat antusias mempelajari budaya Aceh dan bahasa Indonesia.
“Fatoni University memiliki akar kuat pada tradisi Melayu dan tulisan Jawi. Kami melihat bahwa nilai-nilai perdamaian Aceh sangat relevan untuk diterapkan di Thailand Selatan. Setelah datang ke Indonesia, persepsi kami berubah, kami melihat keragaman yang damai dan penuh kehangatan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa bahasa Indonesia kini menjadi bahasa ketiga yang paling banyak diminati oleh mahasiswa di Fatoni University, setelah bahasa Inggris dan bahasa Arab.
“Saya sangat terharu berada di sini. Hubungan kami dengan Indonesia terasa begitu erat, dan kami bangga dapat menjadi bagian dari program yang penuh makna ini,” tuturnya. (id70)













