KUTACANE (Waspada.id) : Sejumlah Wali murid dan warga sekitar, mengaku resah terhadap pohon kering yang berada di pagar pembatas MIS Bambel di Kute Gumpang Kecamatan Babussalam.
Pasalnya, keberadaan pohon kering yang telah mati tersebut, telah lama dibiarkan oleh pihak sekolah dan pihak Kemenag Agara.
Padahal, ujar beberapa wali murid dan warga sekitar lokasi, keberadaan pohon yang telah mati dan mulai membusuk tersebut, telah berlangsung lama, namun terkesan dibiarkan saja oleh pihak sekolah.

,” Kita khawatir, jika cabang, batang dan dahan kayu kering itu akan menimpa siswa dan mengancam keselamatan murid MIS,” ujar salah seorang wali murid ketika menjemput anaknya di sekolah MIS Bambel.
Sebenarnya, timpal warga lainnya, kayu kering dan pohon mati telah lama dibiarkan pihak sekolah, kendati menimbulkan keresahan warga dan wali murid.
Namun, karena kurang perhatiannya pihak sekolah maupun pihak keamanan, seolah terjadi pembiaran, kendati membahayakan keselamatan siswa.
Sepengetahuan kami, pohon yang telah mati dan mulai membusuk di pekarangan depan sekolah MIS tersebut, telah berlangsung selama 1 tahun lebih, namun belum terlihat upaya pihak sekolah jajaran Kemenag tersebut melakukan upaya menebang pohon itu.
,”Kami berharap pihak sekolah maupun pihak Kemenag Agara, menaruh kepedulian untuk menebang kayu yang telah mati itu, sebelum jatuh korban jiwa akibat tertimpa batang dan dahan kayu di pagar sekolah MIS tersebut,” keluh warga lainnya
Kakan Kemenag Agara, Saipul kepada Waspada.Id, Senin (28/7) mengatakan, sebelumnya pihak sekolah dan Kemenag telah menebang satu batang pohon yang telah mati dan mulai membusuk
Untuk menebang pohon kayu yang telah mati tersebut, terlebih dahulu harus melaporkannya pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, karena di dekat pohon yang mati mengering itu ada kabel listrik, karena itu harus mereka yang menebangnya.
“Insyaallah, keluhan warga itu kita tindaklanjuti. Pokoknya dalam satu minggu ini, akan kita tuntaskan,” pungkas Kakan Kemenag, Saipul. (b16).