Scroll Untuk Membaca

Aceh

Polemik Penyitaan HP Anak Pejabat Di MUQ Aceh Selatan Berakhir Damai

Polemik Penyitaan HP Anak Pejabat Di MUQ Aceh Selatan Berakhir Damai
Polemik penyitaan HP anak pejabat dan pemberhentian guru MUQ Aceh Selatan berakhir damai dan saling memaafkan dalam pertemuan di Ruang Asisten I Setdakab Aceh Selatan, Senin (20/10). (Waspada.id/Hendrik)
Kecil Besar
14px

TAPAKTUAN (Waspada.id) : Suasana ruang Asisten Pemerintahan Kantor Bupati Aceh Selatan pada Senin (20/10/2025) pagi riuh sesekali terdengar suara tawa penuh keakraban.

Asisten I Setdakab yang juga Ketua Yayasan MUQ Aceh Selatan, Kamarsah, pada pagi itu secara khusus mengundang sejumlah pihak terkait menyelesaikan polemik pemecatan guru MUQ ekses penyitaan HP anak pejabat Aceh Selatan yang juga santri MUQ.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Hadir dalam pertemuan itu, Bendahara Yayasan MUQ Tgk. Abrar Muda, Plt. Kadis Dayah Salmi, Plt. Kepala UPTD MUQ Ismail, Direktur MUQ Ustadz M. Ridho Agung, Dewan Guru Syahrianto, Bustari, dan M. Andri Fikri, Kepala SMA MUQ Aidi Pidri, Tim Asistensi Hanzirwansyah, serta Tokoh Masyarakat T. Sukandi.

Hasil pertemuan tersebut, para pihak sepakat memilih jalan damai menyelesaikan polemik internal MUQ yang pemberitaannya sempat viral dan menjadi tranding topic diberbagai platform media sosial dalam beberapa hari terakhir. Melalui pertemuan yang berlangsung secara kekeluargaan, seluruh pihak sepakat menyudahi perbedaan dan saling memaafkan.

“Seluruh persoalan telah diselesaikan secara kekeluargaan, dan fokus kini beralih pada pembenahan manajemen serta peningkatan mutu pendidikan,” kata Ketua Yayasan Kamarsyah.

Sementara itu, Ustaz M. Andri Fikri mengapresiasi keputusan pihak Dinas Dayah Aceh Selatan telah membatalkan surat pemberhentiannya.

“Kami semua sudah saling memaafkan, dan aturan yang berlaku di MUQ akan tetap ditegakkan,” ujarnya.

Mewakili Yayasan, Tgk. Abrar Muda menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan langkah penting dalam mengembalikan ketenangan dan keharmonisan di lingkungan MUQ Aceh Selatan.

“Alhamdulillah, tabayyun ini difasilitasi oleh Tim Asistensi Bupati dan menghasilkan kesepahaman yang baik. Semua pihak menyadari bahwa perbedaan pandangan tidak boleh mengorbankan semangat kebersamaan. Kami sepakat untuk memperbaiki apa yang kurang, dan menjadikan kejadian ini pelajaran berharga agar MUQ ke depan lebih solid dan berkualitas,” ujar Abrar Muda.

Ia menambahkan, MUQ Aceh Selatan adalah lembaga pendidikan Qur ‘ani yang telah menunjukkan prestasi dan kualitas baik dalam mencetak generasi berakhlak mulia di Aceh Selatan.

“Kami berharap seluruh elemen, guru, pengasuh, santri, wali, hingga pemerintah daerah, dapat bersatu padu mendukung kemajuan MUQ Aceh Selatan. Ini adalah rumah kita bersama. Mari kita jaga, rawat, dan kembangkan dengan niat tulus demi kemaslahatan umat,” tegas Abrar Muda dengan nada penuh harapan.

Sementara itu, Plt. Kadis Dayah Aceh Selatan, Salmi, juga menegaskan bahwa dirinya berkomitmen menyelesaikan persoalan ini dengan cara-cara yang baik dan berlandaskan musyawarah.

“Saya sangat menghormati aturan dan tata tertib yang diterapkan di MUQ Aceh Selatan. Tidak ada intervensi apa pun. Ini murni miskomunikasi, dan Alhamdulillah sudah kita luruskan bersama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Salmi mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berupaya memperkuat kualitas lembaga pendidikan dayah, termasuk peningkatan SDM dan fasilitas bagi para santri agar pembelajaran semakin nyaman dan optimal.

“Kami akan mengusulkan peningkatan sarana dan prasarana MUQ Aceh Selatan agar sejalan dengan visi membentuk generasi Qur’ani yang unggul dan berkarakter,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur MUQ Aceh Selatan, Ustadz M. Ridho Agung, turut menyampaikan bahwa seluruh jajaran pengasuh telah sepakat menyelesaikan permasalahan dengan cara yang baik dan berjiwa besar.

“Kami semua sudah satu suara untuk memperkuat komunikasi dan menjaga keharmonisan di lingkungan pesantren. Apa yang dilakukan para pengasuh selama ini semata-mata demi kebaikan santri, mereka adalah amanah dan masa depan Aceh Selatan,” tuturnya.

Tabayyun tersebut menandai titik balik menuju kedamaian dan rekonsiliasi di lingkungan MUQ Aceh Selatan. Di akhir pertemuan, seluruh pihak saling berjabat tangan, menutup perbedaan dengan senyum dan tekad yang sama: membangun kembali semangat kebersamaan demi kemajuan pendidikan Qur’ani di Aceh Selatan. (id85)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE