Scroll Untuk Membaca

Aceh

Polres Pidie Gelar Coffee Talk Dengan Caleg Asal Simpang Tiga

Polres Pidie Gelar Coffee Talk Dengan Caleg Asal Simpang Tiga
Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali bersalaman dengan masyarakat dan para Caleg asal Kecamatan Simpang Tiga, setelah mengikuti acara Coffee Talk, Kamis (5/1) Waspada/Muhammad Riza
Kecil Besar
14px

SIGLI (Waspada): Jelang Pemilu 2024, Polres Pidie bersama jajarannya melakukan berbagai upaya untuk menjaga kondisi daerah tetap kondusif. Salah satunya menggelar acara Coffee Talk, seperti dilakukan di Warkop Agem, Kecamatan Simpang Tiga, Kamis (4/1) sore.

Sekira 70 orang peserta Pemilu 2024, terdiri dari Calon Anggota Legislatif (Caleg), Forum Keuchik, dan pelaksana Pemilu hadir dalam kegiatan yang digagas Polres Pidie tersebut. Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali S.I.K, di dampingi Kapolsek Simpang Tiga Iptu Muhammad Tijar menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut. Sejumlah Caleg yang hadir menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi di lapangan selama proses Pemilu ini berjalan. Diantaranya persoalan money politics (politik uang), perusakan alat peraga Pemilu 2024 dan berbagai persoalan lainnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Polres Pidie Gelar Coffee Talk Dengan Caleg Asal Simpang Tiga

IKLAN
Polres Pidie Gelar Coffee Talk Dengan Caleg Asal Simpang Tiga

Seperti disampaikan Mahfudh, Caleg DPRK Pidie dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia mengatakan dirinya sepakat Pemilu 2024 berlangsung damai, dan damai ini bukan saja dirasakan oleh penyelenggara, aparat keamanan dan peserta Pemilu saja. Namun yang dia harapkan adalah pelaksanaan Pemilu damai ini dapat menyentuh langsung seluruh lapisan masyarakat. “Jangan sampai kami yang maju Caleg, tetapi masyarakat yang menjadi korban. Kita mungkin bisa duduk semeja sambil ngopi, bercanda gurau, tetapi tim dari semua Caleg atau tim dari Capres/Cawapres tertekan dengan isu-isu yang membuat mereka tidak aman” katanya.

Lanjut dia, karena ini terkait dengan kedamaian, dan bukan hanya kalangan terbatas, karena peserta Pemilu bisa melakukan koordinasi dengan pimpinan aparat keamanan, pimpinan penyelenggara Pemilu, tetapi masyarakat yang berada di lapangan, mereka saling bertikai.

Konon lagi sebut dia, sekarang hampir di berbagai daerah pemilihan (Dapil) di Kabupaten Pidie, terjadi pengrusakan Alat Peraga Kampanye (APK). Diakuinya, pada Pemilu 2024, tingkat pengrusakan APK tidak besar sekira 0,2 persen, dan ini karena hubungan komunikasi yang baik antara pihak penyelenggara, keamanan, Parpol dan para Caleg. Ini sebutnya, tidak terlepas komunikasi yang baik antar semua pihak, juga didukung dengan sosialisasi Pemilu Damai yang sering disampaikan oleh para Caleg di masyarakat.

Menyangkut APK yang dipasang sembarangan atau di tempat terlarang, Mahfudh meminta Penyelenggara Pemilu, khususnya Panwascam dapat menekan jajaran di bawahnya, yaitu Pengawas Kelurahan Desa (PKD) untuk dapat bersikap netral, jangan mengistimewakan salah satu Caleg. “Kami minta ini bisa ditertibkan. Apa bila memang ada APK salah satu Caleg yang dipasang di tempat terlarang, jangan dianak tirikan dengan Caleg-caleg yang lain. Tertibkan bila salah. Jadi kita sepakat bawa Pemilu 2024 ini tetap damai dan kita sepakat untuk berdamai” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Muhammad SPd.I, Caleg DPRK Pidie dari Partai Aceh (PA), menyampaikan kontestasi pemilihan legislatif yang kompetitif dan kompleks membuat praktik politik uang kian rawan dan merajalela. Salah satu titik yang paling rawan ketika hari tenang dan pencoblosan, atau sering disebut serangan fajar.

Parahnya, pada Pemilu 2024 praktik ini terkesan sudah berlangsung terang-terangan dan sudah dianggap suatu tindakan yang dibenarkan, dan bukan lagi suatu tindakan yang salah. Di sinilah kata dia, terjadinya sebab akibat hilangnya demokrasi yang adil, jujur dan damai. Artinya ketika uang sudah ikut bermain, yang halal bisa haram dan begitu sebaliknya. “Jadi yang ingin kami sampaikan, asumsi politik uang itu dihilangkan. Artinya teknik, cara ada pada komandan. Jangan sampai orang berbicara soal politik uang, ini seperti sebuah hal legal. Satu suara Rp100 ribu, Rp200 ribu dan ada yang lebih dari angka itu” katanya.

Pun begitu Muhammad sangat mendukung Pemilu 2024 berlangsung damai, seraya mengajak semua pihak menjaga hubungan baik, jangan saling menjatuhkan. “Jadi tidak perlu saling menjatuhkan. Mari kita berkompetisi secara fair dengan menjaga nama baik masing-masing, meningkatkan prestasi dan tidak perlu menjatuhkan nama baik lawan” pungkasnya.

Polres Pidie Gelar Coffee Talk Dengan Caleg Asal Simpang Tiga

Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali, usai mengikuti acara Coffee Talk di Simpang Tiga, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan acara unggulan Polres Pidie. Acara Coffee Talk ini dikemas sederhana, santai dan bebas. Dalam kegiatan ini pihaknya turut mengundang Panwas, Penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu, dan melibatkan Muspika, para Keuchik, dan juga menghadirkan para tokoh masyarakat serta para Mukim.

Acara ini bertujuan mengajak seluruh elemen masyarakat, bersama-sama mewujudkan Pemilu yang damai untuk meraih kenyamanan dalam setiap kegiatan di masyarakat. Coffee Talk ini dilaksanakan di 23 kecamatan dalam wilayah hukum Polres Pidie, dan kegiatan ini di Kecamatan Simpang Tiga sudah yang ke-14 kalinya. “Acara ini sudah berlangsung lama” katanya.

Hingga sekarang kondisi Kabupaten Pidie masih kondusif, inilah yang harus kita wujudkan bersama-sama dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat bergandengan tangan untuk bisa mewujudkan Pemilu aman, damai yang tujuannya adalah untuk mendapatkan kenyamanan, masyarakat kita bisa melaksanakan aktivitasnya secara baik, harapnya. (b06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE