SIGLI (Waspada): Pemerintah Kabupaten Pidie punya waktu Panjang mempersiapkan diri sebagai tuan rumah maupun peserta Pekan Olahraga Aceh (PORA) ke XIV seiring perubahan jadwal pelaksanaan, dari November 2022 diundur ke Juni 2023.
“Saya meminta atau mengajukan permohonan jadwal PORA diundur, jadi bapak Pj Gubernur Aceh menyatakan setuju untuk dipersiapkan lebih baik sehingga penyelenggaraan tidak asal asalan” kata Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto, M.Si, Jumat (16/9) malam di ruang kerja Wakil Ketua DPRK Pidie, usai menghadiri Rapat Paripurna DPRK Pidie Penutupan Pembahasan Rancangan Kebijakan Umum Perubahan APBK Tahun Anggaran 2022 dan Rancangan PPAS Perubahan Tahun Anggaran 2022, di Gedung DPRK Pidie.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pidie Edy Saputra, dalam kesempatan itu menambahkan banyak faktor yang mengharuskan PORA XIV di Pidie diundur, salah satunya faktor anggaran.
Edy menjelaskan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2022 untuk pengadaan peralatan pertandingan sampai pertanggal 16 September 2022itu belum ada, dan ini kata Edy menjadi dasar pihaknya. Sekarang sejumlah fasilitas sudah rampung sekira 70 persen, dan bila dipaksanakan untuk dilaksanakan pertandingan Pemkab Pidie sudah siap melaksanakanya, akan tetapi untuk peralatan pertandingan belum ada.
Bahkan kata dia dari sejumlah Venue yang sedang dikerjakan sekarang, ini dipastikan tidak akan terkejar penyelesaianya . adalah Gedung Taekwondo, Badminton, dan bahkan sebut dia ada venue yang anggarannya belum ada sama sekali, seperti Panjat Tebing yang seharusnya Rp3,5 Milyar namun yang tersedia hanya Rp1 Milyar. Selanjutnya venue Gestrak, itu kata Edy Saputra sama sekali tidak ada anggarannya. “Lalu perahu layar dan dayung yang sudah dilakukan pengerukan, itu juga belum ada anggarannya” ungkap Edy.
Faktor selajutnya, kata Edy beberapa venue yang nantinya menjadi kebangaan masyarakat Pidie, itu baru selesai tahapan pembangunanya diperkirakan 27 Desember 2022, dan itulah yang menjadi alasan kuat bagi Pemkab Pidie selaku tuan rumah untuk mengundurkan jadwal pelaksanaan PORA. Begitupun Edy menjelaskan alasan kenapa jadwal pelaksanaan PORA XIV di Kabupaten Pidie diundur sampai Juni 2023.
Dalam kesempatan itu Edy juga menjelaskan alasan pihaknya minta jadwal PORA diundur sampai Juni 2023, itu karena sesuai kalender akademik, bulan Juni di Minggu ke tiga, tahun 2023, sekolah-sekolah libur sehingga ruang kelas bisa dipakai untuk tempat penginapan atlit dan ofesial tim. “Hari ini kita tahu satu ruang kelas dapat diisi oleh 16 atlit, maka atlit dan ofisial yang akan datang ke Pidie berjumlah 6.254 orang” katanya.
Karena dengan adanya penundaan pelaksanaan di 2023, makan diharapkan pelaksanaanya event olah raga tersebar di Provinsi Aceh, itu akan lebih baik. Konon lagi kata Edy pihaknya sudah meminta bantuan dana senilai Rp20 miliyar melalui APBA untuk kelanjutan pembangunan venue. “ Dengan adanya bantuan tersebut insya allah itu akan tuntas” paparnya.
Dimaklumi
Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail mengimbauan kepada seluruh masyarakat agar bisa memaklumi atas penundaan pelaksanaan PORA di Pidie, karena bila kegiatan itu dipaksakan pelaksanaanya tahun 2022 akan tidak maksimal .” Artinya kita tidak bagus dalam melaksanakan even olah raga ini. Even olah raga yang besar dan menghabiskan anggaran yang besar juga tentunya kita berharap sukses” pungkasnya.
Senada disampaikan Wakil Ketua DPRK Pidie, Fadli A.Hamid, mengatakan pelaksanaan PORA dengan tuan rumah Kabupaten Pidie, semua cabang olahraga yang dipertandingkan wajid di Kabupaten Pidie bukan di daerah -daerah lain. “Kalau dipaksanakan di bulan Oktober 2022. Nanti pelaksanaan pertandinganya dilaksanakan di luar Kabupaten Pidie. Sama saja PORA nya bukan di Pidie, namanya saja Pora Pidie, tetapi pertandingannya di Banda Aceh, di Bireun dan daerah -daerah lain dan ini tidak kita inginkan” katanya.
Makanya lajut Fadli, dengan adanya penundaaan pelaksanaan di 2023 persiapan akan lebih matang, dan lebih bagus.

Dongkarak Ekonomi
Dandim Pidie Letkol Inf Abd Jamal Husin, menegaskan seluruh masyarakat Pidie harus mendukung pelaksanaan Pora XIV di Kabupaten diundur di 2023, kenapa manfaatnya ini juga untuk masyarakat.
Dia menyebutkan dengan jumlah tamu terdiri dari atlit dan official saja berjumlah 6.254 orang akan datang ke Pidie, ini dapat mendongkrak perekonomian masyarakat dan manfaatnya yang dirasakan oleh masyarakat Pidie. “Kalau dilaksanakan di luar Kabupaten Pidie tidak terjadi perputaran ekonomi, kita juga harus mendukung program pemerintah dari pusat sampai ke daerah, ini adalah bagaimana kita bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya Pidie dan umumnya masyarakat Aceh” pungkasnya (b06)
Teks Foto: Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto, MSi bersama jajaran Muspida setempat saat memberikan keterangan Pers soal penundaan pelaksanaan Pora XIV Pidie sampai Juni 2023 di ruang Wakil Ketua DPRK Pidie, Jumat (16/9) malam. Waspada/Ist