IDI (Waspada): Setelah Power Fencing atau kawat kejut rusak disambar petir pekan lalu, kini kawanan gajah liar dengan jumlah sekitar 25 individu kembali menyasar dan menyerbu ladang warga di Dusun Blang Gadeng, Desa Semanah Jaya, Ranto Peureulak, Aceh Timur, Minggu – Senin (8-9/6).
Dampaknya, tanaman sawit yang sedang berbuah pasir, tanaman pisang dan berbagai jenis tanaman lainnya seketika lenyap. “Hanya hitungan dua malam, semua tanaman warga lenyap,” kata A. Salim, tokoh masyarakat Ranto Peureulak, Selasa (10/6).
Dia mendetailkan, pagar kejut yang rusak itu sepanjang 17,4 kilometer itu berada di perbatasan kebun warga dengan perusahaan perkebunan milik PT Atakana Company. Pasca disambar petir, pagar kejut untuk membatasi pergerakan gajah liar itu mengalami kerusakan.
Menurut A. Salim, sudah lama kawanan gajah liar tidak masuk ke perkebunan warga, karena lembaga pemerhati lingkungan yakni Forum Konservasi Leuser (FKL) telah memasang kawat kejut, sehingga sejak tahun 2022 hingga saat ini sudah bercocok tanam di ladang.
“Namun harapan ingin panen sawit tahun depan itu sirna setelah kawanan gajah liar kembali masuk pasca kawat kejut rusak,” kata A. Salim, seraya mrnyebutkan, hingga saat ini gangguan gajah liar masih terus terjadi dalam kurun waktu tententu.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Ranto Peureulak, Rivana Irfan, terpisah berharap petugas FKL agar segera memperbaiki power fencing yang rusak, sehingga bisa diaktifkan kembali. “Kawat kejut ini langkah pemerintah bersama FKL untuk mitigasi konflik satwa dengan masyarakat. Jadi kita harap segera diperbaiki, agar warga tidak dihantui gangguan satwa liar,” katanya. (b11)