Scroll Untuk Membaca

Aceh

Pramuka Aceh Tamiang Diperkenalkan Tentang Pelestarian Tuntong Laut

Pramuka Aceh Tamiang Diperkenalkan Tentang Pelestarian Tuntong Laut
Pramuka tingkat Penggalang dan Penegak dari Kwarcab Aceh Tamiang mengikuti edukasi tentang pelestarian hewan tuntong laut, Sabtu (23/11) di gedung SKB Karang Baru. (Waspada/Yusri)
Kecil Besar
14px

ACEH TAMIANG (Waspada) : Sebanyak 100 orang adik – adik Pramuka penggalang dan penegak dari Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang diperkenalkan tentang pelestarian hewan tuntong laut (Batagur Borneoensis) yang merupakan salah satu spesies langka dan nyaris punah habitatnya.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (23/11) di gedung SKB Karang Baru tersebut bekerjasama antara Kwarcab Pramuka Aceh Tamiang dengan Yayasan Satucita Lestari Indonesia (YSLI) yang saat ini tetap konsen dalam pelestarian tuntong laut di kawasan pesisir Pantai Pusung Putus, Pantai Pusung Cium dan  Pantai Pusung Ujung Tamiang, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pramuka Aceh Tamiang Diperkenalkan Tentang Pelestarian Tuntong Laut

IKLAN

Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Aceh Tamiang Aceh Tamiang Agus Salim diwakili Kapusdiklat Ibrahim IS, S.Pd kepada Waspada mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan edukasi tentang hewan tuntong laut yang berada di kawasan pesisir pantai di Ujung Tamiang, Pusong Kapal Kecamatan Seruway.

“Tujuannya adalah agar para Pramuka Gen Z Aceh Tamiang dapat mengetahui dan mempelanjari tentang hewan tuntong laut yang saat ini ada di Aceh Tamiang,” ungkap Ibrahim.

Menurutnya, hewan tuntong laut menjadi satu dari 327 spesies terlangka di dunia versi International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan Kementerian Kehutanan RI memasukan tuntong laut sebagai spesies yang harus dilindungi.

Maka dengan itu Kwarcab Aceh Tamiang penting memberikan edukasi hal tersebut agar para generasi muda khususnya Pramuka Gen Z tingkat Penggalang dan Penegak dapat mengetahui dan melestarikan hewan yang dilindungi ini.

Lanjutnya, selain itu juga hewan tuntong laut ( Batagur Borneoensis ) telah dipilih oleh Kwarcab Aceh Tamiang menjadi Maskot yang diberi nama “Si Tama”. ” Kita harapkan materi – materi yang diberikan melalui edukasi ini bisa membuka wawasan bagi adik – adik Pramuka sehingga mengerti pentingnya melestarikan lingkungan, baik itu menyangkut satwa maupun pelestarian alam,”demikian harapnya.

Yusriono seaku narasumber dari Yayasan Satucita Lestari Indonesia (YSLI) mengutarakan, bahwa kegiatan ini harus di apresiasi dan diharapkan dapat berkelanjutan setiap tahunnya.

Yusriono menggambarkan, kegiatan pelestarian atau konservasi tuntong laut ini sudah digalakkan pihaknya sejak tahun 2013 sampai sekarang, bahkan telah melepaskan liarkan ribuan tukik tuntong ke alamnya.

Intinya, generasi muda harus mengetahui dan bisa menjaga kelestarian hewan tuntong laut yang merupakan salah hewan langka dan dilindungi. ” Adik – adik Pramuka diharapkan bisa menyampaikan informasi yang diperoleh dari edukasi ini di lingkungan masyarakat, terutama wilayah pesisir Aceh Tamiang,” demikian Yusriono. (b15)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE