Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

Produksi Terasi Aceh Timur Capai 4 Ton

Kepala Dinas Perdagangan, UKM dan Koperasi Aceh Timur, M Khairurradi, memperlihatkan varian terasi hasil produk UMKM HS Terasi Aceh asal Kuala Parek, Kec. Sungai Raya, Aceh Timur, Kamis (5/10). Waspada/Muhammad Ishak
Kepala Dinas Perdagangan, UKM dan Koperasi Aceh Timur, M Khairurradi, memperlihatkan varian terasi hasil produk UMKM HS Terasi Aceh asal Kuala Parek, Kec. Sungai Raya, Aceh Timur, Kamis (5/10). Waspada/Muhammad Ishak
Kecil Besar
14px

IDI (Waspada): Hasil produksi beberapa varian terasi di Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, mencapai 340 kilogram per bulan. Jika dikalkulasikan, produksi terasi di daerah penghasil ikan setara 4.080 kilogram per tahun.

“Produksi terasi biasa 250 kilogram dan terasi sangrai 90 kilogram per bulan. Total tiap bulan mencapai 340 kilogram,” kata Kepala Dinas Perdagangan, UKM dan Koperasi Kabupaten Aceh Timur, M Khairurradi, kepada Waspada, Kamis (5/10).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Produksi Terasi Aceh Timur Capai 4 Ton

IKLAN

Dia mengatakan, terasi yang diproduksi HS Terasi Aceh di Sungai Raya itu menjadi andalan daerahnya. “Terasi bahan baku utama udang rebon saat ini menjadi salah satu produk andalan kita,” kata Khairurradi, seraya menambahkan, pihaknya akan mempromosikan terasi tersebut hingga tersebar luas di tengah-tengah masyarakat.

Pemilik HS Terasi Aceh, Hasyim Said Sulaiman, menambahkan, pemasaran terasi dalam dua varian itu hampir merata diseluruh dalam Kabupaten Aceh Timur. Bahkan beberapa kabupaten/kota di Aceh, juga mulai dipasarkan, termasuk Banda Aceh, Aceh Besar, Takengon, Pidie, Lhokseumawe, Aceh Tamiang dan Langsa.

“Terasi kita juga sudah mulai dipasarkan ke luar Aceh seperti Sumatera Utara, Jambi, Pekanbaru dan Jakarta,” kata Hasyim Said Sulaiman, seraya mengaku, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) HS Terasi Aceh.

Usahanya, lanjut dia, juga bersentuhan dengan beberapa usaha kecil di Aceh Timur, seperti usaha petani tambak dan nelayan yang bergerak dibidang usaha Udang Rebon, karena bahan baku terasi dari udang jenis Rebon. “Kita juga mempekerjakan masyarakat dalam pembuatan terasi, pengemasan dan penjualan,” sebutnya.

Disisi lain, pihaknya selama ini terkendala tempat penyimpanan persediaan udang Rebon, sehingga dirinya dapat membeli lebih banyak saat musiman dan dapat digunakan ketika tidak musim Udang Rebon. “Artinya, kita harus menyiapkan pembeku agar kualitas udang jenis rebon tetap terjaga,” sebut Hasyim Said Sulaiman.

Pihaknya juga berharap dorongan pemerintah dalam mempromosi terasi ke pasar yang lebih luas dan menyediakan tempat untuk UMKM di Kuala Parek. “Ke depan kami akan mengeluarkan varian terasi bakar dan juga terasi oven, sehingga produk ini lebih maju dan berkembang sebagai produk dari Aceh Timur,” pungkas Hasyim Said Sulaiman. (b11).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE