IDI (Waspada): Menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) sebelumnya, lembaga Inisiatif Dagang Hijau (IDH) Indonesia bersama para pihak akan menjadikan Kabupaten Aceh Timur sebagai lokus sejumlah program secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
“Kami berharap berbagai program kami nantinya dapat dijalankan secara bersama-sama dan berkelanjutan,” ujar Landscape Manager IDH, Rizwan, ketika mengisi materi Kick-Off Program IDH di The Royal Hotel Idi, Aceh Timur, Kamis (16/2).
Program yang akan dijalankan nantinya detailnya memperbaiki rantai pasok berbagai hasil komuniti yang dimiliki Aceh Timur, termasuk sawit, coklat, pinang dan padi. “Nah, dalam hal ini tentu akan melakukan tata kelola yang baik dan melibatkan para pihak,” ujar Rizwan.
Oleh karenanya, diharapkan dukungan semua pihak dan instansi pemerintah, sehingga akan mempercepat pembangunan di daerah ini. “Kita juga berharap nantinya dapat bersinergi dengan para pihak yang terlibat dalam program IDH ke depan di Aceh Timur,” tutur Rizwan, seraya menyebutkan, apapun potensi pasar daerah ini nantinya diharap dapat menjadi konsumsi pasar nasional dan Internasional.
Ditambahkan, produksi suatu komunitas tentu harus mengikuti prinsip-prinsip dan kaidah kelestarian, sehingga tetap melibatkan masyarakat adat yang ada. “Mudah-mudahan nantinya produksi komunitas yang dihasilkan dari Aceh Timur ini, baik sektor pertanian dan perkebunan berjalan dengan baik di tingkat pasar regional,” sebut Rizwan.
Sementara itu, Pj Bupati Aceh Timur, Ir Mahyuddin M.Si, melalui Asisten II Setdakab Aceh Timur, Dr Darmawan M Ali, dalam Kick-Off Program IDH diharapkan, kehadiran program IDH dapat memacu percepatan kemajuan pembangunan daerah, sehingga perlu duduk bersama secara berkelanjutan dalam membahas berbagai potensi yang ada, baik sektor pertanian dan perkebunan.

“Dalam waktu dekat kita akan menyusun rencana pembangunan daerah untuk tahun 2025-2029. Oleh karenanya berbagai program IDH tentu harus dimasukkan dalam rencana daerah, sehingga menjadi landasan dan pijakan,” ujar Dr Darmawan M Ali, seraya nantinya berharap berbagai hasil panen komunitas di daerah itu masuk pasar nasional dan Internasional.
Disisi lain, pihaknya sangat mendukung berbagai program IDH di Aceh Timur, apalagi dalam sejak awal dijalankan program ini ikut menggandeng sejumlah lembaga untuk sama-sama terlibat dalam programnya, seperti Yayasan Konservasi Alam Timur Aceh (Yakata), Forum Konservasi Leuser (FKL) dan Tenggara Strategis, WRI, IPB University, Unilever dan beberapa lembaga lainnya. (b11)