NAGAN RAYA (Waspada): Konvergensi percepatan penurunan stunting melalui program Siuroe Gampong Sehat (Sigaseh) yang dicanangkan Pemkab Nagan Raya beberapa waktu lalu menunjukkan hasil yang signifikan.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas, AP, SSos.,MSi, di Suka Makmue, Kamis (27/7).
Ia menjelaskan, prevalensi masalah gizi, yaitu stunting, underweight dan wasting di Aceh selalu berada di atas angka rata-rata nasional. “”Walaupun terdapat kecenderungan penurunan dari tahun 2022, diantara 10,4 persen dalam lima tahun terakhir berdasarkan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) hingga Desember 2022,” jelas Pj Bupati Fitriany Farhas.
Menurut Pj Bupati, jika dilihat penyebaran prevalensi stunting berdasarkan kecamatan di Nagan Raya menunjukkan hampir semua kecamatan mempunyai kasus stunting.
Fitriany menyebutkan, terdapat dua kecamatan penyumbang tertinggi, yaitu Kecamatan Beutong Ateuh Banggala dan Kecamatan Beutong, masing-masing 35,1 dan 32,5. “Dan, jika dibandingkan dengan tahun 2023 juga menujukan penurunan, yaitu 7 persen pada bulan Mei menjadi 6,7 persen pada bulan Juli,” sebutnya.
Ia menambahkan, penurunan stunting di Kabupaten Nagan Raya, tidak lepas dari keterlibatan banyak pihak, antara lain setiap SKPK telah mendapatkan desa pantau yang telah ditetapkan dalam keputusan Bupati Nagan Raya Nomor 440/37/2023 tentang Inovasi Kabupaten Nagan Raya Dalam Rangka Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat Terintegrasi Berbasis Desa.
“Nanti setiap bulan Tim SKPK turun langsung ke Posyandu, sehingga dapat menambah motivasi masyarakat untuk datang ke Posyandu. Selain itu, PKK Kabupaten, Forkopimda melalui Babinsa dan Babinkamtibmas juga terlibat dalam pemantauan Posyandu di desa,” ujarnya.
“Dengan tingginya motivasi masyarakat ke Posyandu di desa, maka kasus terdeteksinya stunting segera mendapat intervensi secara spesifik dari tim kesehatan, maupun sensitif berbagai pihak, bahkan jika memerulukan tindakan lebih lanjut, khususnya gizi buruk makan anak akan dirujuk ke rumah sakit Kabupaten dan bahkan ke rumah sakit pusat di Jakarta,” tambah Pj Bupati Fitriany.
Ia mengaku dengan Sigaseh ini ibu hamil yang datang ke Posyandu juga mendapatkan pelayanan maksimal, dan sama halnya jika ditemukan ibu hamil Kurang Energi Kalori (KEK) juga segera diberikan intervesi dan bahkan jika purlu di rujuk ke rumah sakit.
“Selain pengukuran status gizi/stunting juga anak akan diberi Imunisasi, serta pelayan lansia untuk mendeteksi penyakit, dimana saat ini terjadi pergeseran dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular sebagai penyakit yang mematikan di Indonesia, yaitu hipertensi, diabetes dan stroke,” demikian Fitriany. (b22)