LANGSA (Waspada): Hati manusia dalam hal kebersihannya sama juga dengan pakaian.
Setiap saat selalu berpotensi dihinggapi kotoran, baik yang berat maupun yang ringan.
Paling kurang tempelan debu beterbangan yang lengket di bagian lengan, atau coretan tanpa sengaja menjadikan baju tercemarkan.
Serupa itu juga dengan hati manusia, bermacam jenis kotoran tiap saat berpotensi menempel untuk mengotorinya.
Ada noda dengki dan iri yang bersemayam di hati, ada omongan tanpa sengaja yang melukai orang lain, atau berbagai kesalahan apapun yang tak terhindari.
Semua itu telah membuat hati terkotori, baik yang dilakukan dengan sengaja maupun tanpa sengaja.
Demikian antara lain pesan yang disampaikan Dr Nusanjaya MPD (foto) dalam ceramah singkat jelang shalat tarawih di Mesjid Taqwa Muhammadiyah Kota Langsa, Senin (4/4).
Menurutnya untuk membersihkan kotoran baik yang lengket di hati maupun pakaian metodenya hampir sama.
Ada kotoran pada pakaian yang langsung hilang saat di siram dan ada juga yang membandel. Baru hilang jika digunakan deterjen tertentu bahkan harus disikat.
Begitu pula dengan hati yang kotor, ada yang bisa bersih dengan istighfar dan ada juga yang baru bersih dengan usaha yang berat, salah satunya dengan beribadah puasa dalam bulan Ramadhan.
Karena Bulan Ramadhan ini, kata dia, merupakan media yang disediakan Allah untuk membersihkan diri dari semua dosa baik ringat maupun berat.
” Ini adalah bukti kasih sayang Allah yang besar kepada hambaNya,” demikian Nusanjaya menjelaskan.
Untuk bisa membersihkan semua kotoran dosa selama Bulan Ramadhan, kata dia, nilai ibadah puasa itu harus dijaga.
Bukan hanya sekadar manahan haus dan lapar, melainkan juga melaksanakan semua yang dianjurkan dengan benar dan meninggalkan semua larangannya. (b12)