BLANGPIDIE (Waspada): Puluhan massa yang tergabung dalam Solidaritas Ummat Islam Gugat Paksa Menteri Agama RI (SIGUPAI), Senin jelang sore (7/3), sekitar pukul 15.00 WIB, menggelar aksi didepan Kantor Kementerian Agama Aceh Barat Daya (Kankemenag Abdya), guna menyampaikan orasi terkait perumpamaan suara azan dengan gonggongan anjing, yang menuai polemik beberapa waktu lalu.
Aksi dimulai dari Lapangan Persada Blangpidie, konvoi melintasi Kota Blangpidie, kemudian melaksanakan penyampaian orasi pertama di depan gedung DPRK Abdya. Massa mengajak sejumlah anggota dewan, untuk ikut serta dalam aksi ke Kankemenag Abdya, guna menyampaikan orasi terkait pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), serta permintaan untuk mencopot Menag Yaqut dari jabatannya, karena kekecewaan ummat Islam di Abdya, terkait perumpamaan suara azan dengan gonggongan anjing.
Ajakan peserta aksi disambut Ketua DPRK Abdya Nurdianto, serta sejumlah anggota lainnya. Peserta aksi dan anggota dewan, langsung bergerak dengan berjalan kaki, menuju Kankemenag Abdya.
Setiba di Kankemenag Abdya, masa yang dipimpin Koordinator Aksi, Afan Fajeri, langsung menyampaikan beberapa tuntutan mereka. Diantaranya, meminta Kepala Kankemenag Abdya untuk mendukung aksi tersebut, dengan menandatangai butir-butir tuntutan peserta aksi, yakni mendukung pencopotan Menag Yaqut dari jabatannya. Kemudian menolak surat edaran berisi pedoman penggunaan toa masjid dan musala. Pengeras suara di rumah ibadah, diatur paling maksimal mencapai 100 desibel (db), kemudian meminta Menag RI, untuk meminta maaf kepada seluruh ummat Islam.
Peserta aksi disambut Pelaksana Harian (Plh) Kakankemenag, yakni Kasi Pendis Adihar SPdI, MA, serta sejumlah pejabat Kemenag lainnya. Peserta aksi tetap menuntut untuk bertemu dengan Plt Kankemenag Abdya, Khairul Huda SHI, yang sedang dinas luar daerah, mengikuti rapat pimpinan di Aceh Tengah.
Setelah dicarikan solusi, peserta meminta untuk berbicara dengan Plt Kankemenag Abdya melalui vidio call, guna menyampaikan beberapa aspirasi mereka.
Setelah terhubung dan berhasil menyampaikan beberapa poin orasi tersebut, Plt Kankemenag Abdya mengapresiasi atas kehadiran puluhan masa itu. Menurutnya, bukan kapasitas pihaknya untuk menandatangani permintaan peserta aksi. Karena surat edaran itu, untuk kemaslahatan ummat dan tidak dengan serta merta dikeluarkan oleh Menag RI.
Khairul Huda mengatakan, surat edaran ini hanya sebatas himbauan dari Menag. Pihaknya berjanji akan meneruskan inti orasi itu, ke tingkat Kanwil Kemenag Aceh. “Secara kelembagaan, bukan kapasitas kami untuk menandatangani petisi dari peserta aksi. Surat edaran itu hanya bersifat himbauan saja,” katanya melalui vidio call dengan Koordinator Aksi.
Namun jawaban yang disampaikan Plt Kakankemenag Abdya, tidak memuaskan bagi peserta aksi. Massa tetap mendesak Plt Kakankemenag Abdya, agar bersedia mendukung dan bersedia menandatangi petisi yang disiapkan oleh peserta aksi.
Aksi orasi yang diwarnai guyuran hujan itu, sempat diwarnai ketegangan, karna ada anggota dewan yang tidak bersedia untuk berbasah-basah dengan peserta. Ketegangan itu berhasil diamankan oleh pihak kepolisian, yang sejak awal mengamankan jalannya aksi.
Peserta aksi yang tergabung dalam beberapa warga organisasi ini, juga melakukan aksi pembakaran ban bekas di depan Kankemenag Abdya. Hingga Pukul 18.00 WIB puluhan peserta aksi masih bertahan di halaman Kankemenag Abdya, guna menuntut kejelasan dukungan dari Kemenag Abdya.(b21)
Keterangan foto : Puluhan massa yang tergabung dalam ‘SIGUPAI’, menggelar aksi didepan Kankemenag Abdya, menyampaikan orasi meminta Menag Yaqut dicopot. Senin (7/3). Waspada/Syafrizal