IDI (Waspada): Setelah mendarat melalui Kuala Madat, 35 etnis Rohingya dibawa dan dikarantina di Gedung Idi Sport Center (ISC) Aceh Timur di Idi, Minggu (19/11). Selama karantina, imigran Myanmar itu mendapat pengawalan aparat kepolisian.
Keseluruhan etnis Rohingya yang mendarat adalah tujuh orang anak-anak, 13 pria dan 15 wanita. Dari pemeriksaan awal, ditemukan tiga unit handphone (HP), Id Card UNHCR dan berbagai dokumen lain. Di dalam tas juga ditemukan makanan, seperti roti dan pisang serta pakaian.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur, H Iskandar SH, dikonfirmasi Waspada, membenarkan adanya etnis Rohingya mendarat melalui Kuala Madat dan kini dikarantina di Gedung Futsal Komplek ISC Aceh Timur. “Kita berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk pengamanan dan Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial,” katanya.

Saat ini, Iskandar mengaku masih melakukan koordinasi terkait pemindahan etnis Rohingya ke lokasi penampungan, baik itu ke Pidie Jaya, Bireuen atau Banda Aceh. “Etnis Rohingya ini mendarat dengan menggunakan perahu kecil di Desa Abeuk Geulanteu (Madat) sekitar pukul 00:30 Wib,” katanya.
Informasi lain yang diperoleh menyebutkan, para etnis Rohingya tersebut ditangkap aparat kepolisian dari sebuah truk yang sedang mengangkut mereka dari arah Madat (Aceh Timur) menuju ke arah Medan (timur) sekira pukul 02:00. Lalu dibawa ke Polsek Madat. Setelah dihitung jumlahnya, lalu dibawa ke Gedung Futsal Komplek ISC Aceh Timur, sekira pukul 09:15.
Dalam penampungan, Dinas Sosial menyalurkan bantuan makanan seperti roti dan air mineral. Sedangkan pihak UNHCR melakukan pendataan identitas, mulai dari nama dan usia serta jenis kelamin. Bahkan sebagian dari mereka juga memiliki keluarga yang terdiri dari ayah, istri dan anak. (b11)











