KUTACANE (Waspada): Pengguna jalan di beberapa kecamatan di Aceh Tenggara, mendesak pihak PUPR setempat agar menaruh kepedulian terhadap jalan lingkar ruas Mbarung – Rambung Teldak – Lawe Penanggalan.
Pasalnya, jalan ruas Mabrung–Mamas-Rambung Teldak dan Lawe Penanggalan, merupakan jalan lingkar yang sangat vital bagi warga, bukan hanya bagi warga Babussalam dan Lawe Alas saja, namun, jalan tersebut juga sangat vital bagi warga yang bermukim di Kecamatan Darul Hasanah dan Kecamatan Ketambe.
Sayangnya, ujar Sopian, salah seorang warga Darul Hasanah, akibat kurangnya perhatian dari pihak berkompeten, jalan lingkar yang juga merupakan jalan elak bila jalan nasional Kutacane-Batas Gayo Lues terganggu tersebut, tampaknya kurang diperhatikan Pemkab Agara.

Padahal, jalan lingkar tersebut, selain menjadi jalan penghubung beberapa kecamatan dan puluhan desa (kute), juga menjadi jalan utama menuju daerah lokasi wisata lokal, sentra pertanian dan wilayah perkebunan di Aceh Tenggara.
Buktinya, sambung Amri, selain berem jalan dipenuhi belukar akibat kurangnya perawatan dari pihak PUPR Aceh Tenggara, longsor pada beberapa titik yang membuat badan jalan semakin mengecil, sampai saat ini belum dibersihkan pihak PUPR.
Akibatnya, beberapa lokasi wisata yang selama menjadi daerah tujuan warga Aceh Tenggara untuk berakhir pekan, sepi pengunjung, bahkan beberapa pondok wisata terlihat tutup karena tak ada pengunjung.
Sumanti, salah seorang warga Aceh Tenggara, mengaku enggan menghabiskan waktu berlibur ke lokasi wiisata Lawe Sikap yang selama ini masih menjadi primadona bagi warga lokal, selain karena putusnya jembatan rangka baja dan hanya bisa dilalui kenderaan roda dua, juga karena masih menumpuknya longsoran tanah, batu dan kayu pada jalan menuju lokasi wisata Lawe Sikap dan Bukit Cinta.

“Sedikit saja diguyur hujan, jalan menuju lokasi wisata Lawe Sikap jadi licin karena sisa tanah longsoran yang masih menutupi badan jalan, karena itu kami enggan ke Lawe Sikap dan daerah sekitarnya dan lebih memilih mengalihkan tujuan berakhir pekan ke lokasi wisata lainnya, kendati terbilang jauh dari Kutacane,” sambung Maya warga Agara lainnya.
Kadis PUPR Aceh Tenggara, Sadli Desky, ST, kepada Waspada, Selasa (15/12) membenarkan longsoran tanah dari atas bukit masih menutupi badan jalan ruas Mbarung-Mamas-Rambung Teldak, terutama di kawasan wisata Lawe Sikap.
Namun, untuk memulihkan kondisi jalan seperti semula, Sadli berjanji sebelum berakhirnya tahun 2023 ini, pihaknya akan menurunkan alat berat untuk membersihkan bongkahan batu, tanah dan kayu dari badan jalan menuju lokasi wisata Lawe Sikap Kute Mamas.(b16)