Scroll Untuk Membaca

AcehInternasional

Putra Langsa Pamerkan Batik Aceh Di Uzbekistan

Putra Langsa Pamerkan Batik Aceh Di Uzbekistan
Mihalul Abrar, warga Tualang Tengoh, Kecamatan Langsa Kota, yang juga designer handal dalam dunia fashion akan memamerkan karya terbaiknya berupa Batik Aceh di Uzbekistan, pada 31 Mei hingga 7 Juni 2023 mendatang yang digagas oleh Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC).Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada): Putra asli Kota Langsa, Mihalul Abrar, warga Tualang Tengoh, Kecamatan Langsa Kota, yang juga designer handal dalam dunia fashion akan memamerkan karya terbaiknya berupa Batik Aceh di Uzbekistan, pada 31 Mei hingga 7 Juni 2023 mendatang yang digagas oleh Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC).

Mihalul Abrar, kepada wartawan, Senin (29/5) di sela-sela persiapan keberangkatan mengatakan bahwa di antara 50 orang delegasi yang berangkat ke Uzbekistan salah satu dirinya yang akan berangkat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Putra Langsa Pamerkan Batik Aceh Di Uzbekistan

IKLAN

Abrar panggilan akrabnya yang juga designer asal Aceh dengan label Charlie Bravo (CB) yang telah memantapkan diri untuk melebarkan sayap merambah pasar luar negeri dengan koleksi yang sudah dipersiapkan yang dikemas dari unsur batik dengan motif etnik Aceh.

“Ini adalah kesempatan besar ditunjuk sebagai salah satu bagian dari delegasi Indonesia untuk memperkenalkan Budaya Indonesia dengan fashion wastra sebagai kekayaan berharga nusantara, semoga bisa maksimal nantinya dan kirannya mohon doanya dari masyarakat Aceh,” kata Abrar mantan duta wisata Kota Langsa itu.

Terpisah Ketua IHLC, Sapta Nirwandar, menyatakan Batik Aceh go Uzbekistan adalah inisiasi dari IHLC dengan misi dagang dan pariwisata ke Uzbekistan dengan tema Halal Beyond Borders untuk mengungkap potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia dan Uzbekistan.

Rombongan akan berada di dua kota Uzbekistan mulai 31 Mei – 7 Juni 2023 yaitu Tashkent & Samarkand. Mengapa Uzbekistan karena selain ikatan budaya juga berkat jasa Presiden Sukarno kisah ditemukannya makam Imam Bukhari. Saat ini komplek makam Imam Bukhari yang terletak di desa Hartang, sekitar 25 kilometer dari Samarkand telah menjadi salah satu destinasi wisata umat Islam seluruh dunia.

Selain itu lokasi Uzbekistan yang strategis menjadikannya pusat ideal untuk pariwisata dan perdagangan. Punya akses mudah ke negara-negara Asia Tengah lainnya termasuk Rusia, China, dan Timur Tengah. Muslim merupakan 87% dari mayoritas 35,4 juta penduduknya.

“Misi ini juga sebagai tindak lanjut dari undangan Wakil Gubernur Samarkand saat mengunjungi kami di Jakarta, Halal Beyond Borders bertujuan untuk menjajaki peluang kolaborasi potensial di bidang Pariwisata Halal (halal tourism) dan Ekonomi Kreatif antara Indonesia dan Uzbekistan untuk meningkatkan ekonomi Islam di masing-masing negara,” katanya.

Acara yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Luar Negeri ini menyediakan platform bagi delegasi Indonesia untuk berpromosi pariwisata dan terlibat dalam misi dagang dengan Uzbekistan. Acara ini juga berfungsi sebagai inisiatif diplomasi budaya untuk memperkuat hubungan antara dua negara.

Tujuan utama dari acara ini adalah untuk mengeksplorasi potensi kolaborasi peluang di bidang Halal Tourism dan Creative Economy khususnya, menciptakan alternatif tujuan Trip Haji/Umrah plus dan Ziarah makam.

Pemerintah Uzbekistan kini lebih fokus pada pariwisata sebagai strategi ekonomi baru mereka. Menawarkan penerbangan langsung baru dari Jakarta ke Tashkent adalah langkah konkritnya untuk menarik wisatawan Indonesia. Kebijakan bebas visa juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kunjungan timbal balik dari Uzbekistan ke Indonesia.

Ditambahkan Sapta Nirwandar, yang bertandang dengan sedikitnya 50 orang delegasi terdiri pejabat Kemenparekraf, Bank Indonesia, Kementrian Luar Negri RI, para pebisnis halal, industri pariwisata, kalangan media, designer, investor hingga distributor dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk berkolaborasi dan berjejaring dengan baik.

“Kami berharap kegiatan Halal Beyond Borders akan memicu kalangan UKM dapat memantapkan diri sebagai pemain awal pasar negara berkembang Uzbekistan dan memanfaatkan permintaan yang terus meningkat untuk produk halal dan jasa,” paparnya.

Uzbekistan menghadirkan pasar yang relatif belum tersentuh dengan populasi Muslim yang besar. “Oleh karena itu memasuki pasar ini lebih awal, UKM memiliki peluang untuk merebut pangsa yang signifikan dari Industri Halal dan Ekonomi Kreatif, serta memantapkan diri sebagai terpercaya dan merek yang disukai di antara audiens target,” tandas Sapta di ujung selulernya. (crp)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE