LANGSA (Waspada.id): Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Langsa menyalurkan tali asih berupa sembako kepada wartawan yang terkena musibah banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu (10/12/2025).
Ketua PWI Kota Langsa, Putra Zulfirman mengatakan, bantuan tersebut tidak seberapa, tapi sebagai sesama pekerja pers dalam wadah PWI, pihaknya mencoba membantu sejawat di Aceh Tamiang yang menjadi korban banjir bandang.
Adapun bantuan yang disalurkan berupa, beras 23 zak, mie instan, sarden, minyak goreng, roti dan pakaian layak melalui Sekretaris PWI Aceh Tamiang saat ini adalah Abdul Rozzaq Mubaroq.
“Bantuan ini donasi dari pengurus PWI Kota Langsa dan beberapa pihak secara personal. Semoga sahabat kami di Aceh Tamiang, kembali bangkit dari musibah pascabanjir,” harap Putra.

Dikatakan, wartawan di tengah keadaan bencana ditutut untuk memberikan informasi akurat terkait tanggap darurat, distribusi bantuan, jumlah korban dan beragam kabar lainnya. Di sisi lain, para pekerja pers yang tergabung di PWI Aceh Tamiang juga merupakan korban musibah banjir bandang dan tanah longsor.
“Oleh karenanya, PWI Langsa fokus untuk membantu sesama pegiat jurnalistik di kabupaten berjuluk Bumi Muda Sedia itu. Dimana, mereka kehilangan rumah, harta benda dan masih trauma atas musibah yang terjadi,” jelasnya.
Putra mengucapkan terima kasih kepada mitra dan personal yang telah membantu meringankan beban anggota PWI di Aceh Tamiang yang berjumlah 18 orang.
Sementara, Ketua PWI Aceh Tamiang, Erwan sangat berterima kasih atas kepedulian sejawatnya dari PWI Kota Langsa.
“Terima kasih Ketua PWI Langsa Putra Zulfirman dan kawan-kawan dari Langsa. Walau mereka juga alami banjir sejak 26-29 November lalu, tapi masih peduli dengan kami di Aceh Tamiang,” ujarnya.
Erwan juga menyebut, anggota PWI Aceh Tamiang berjumlah 18 orang. Mereka mengalami musibah dahsyat. Bahkan rumah hanyut terbawa arus, rusak berat, kenderaan terendam, alat kerja wartawan turut direndam banjir.
Di tengah kondisi musibah, pihaknya tetap berusaha bekerja dengan segala keterbatasan, untuk menyajikan ragam informasi kepada khalayak.
Saat ini, tambah Erwan, arus listrik padam dan jaringan telekomunikasi lumpuh. Maka pihaknya sangat berharga adanya genset dan Starlink, guna menunjang kerja-kerja jurnalistik di daerah itu. (Id75)











