Scroll Untuk Membaca

Aceh

Rahmad: Perbaiki Irigasi Demi Ketahanan Pangan

Rahmad: Perbaiki Irigasi Demi Ketahanan Pangan
Beginilah kondisi irigasi Geunie,Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse. Akibat diterjang banjir, irigasi ini sekarang tinggal bekas pertapakan, Minggu (2/11). Waspada.id/Muhammad Riza
Kecil Besar
14px

SIGLI (Waspada.id): Kondisi irigasi yang rusak di sejumlah daerah dinilai menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan nasional. Hal itu disampaikan pemerhati pembangunan, Rahmad, 30, Saat meninjau irigasi Geunie, Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Pidie, Minggu (2/11) sore.

Di tepi sawah yang mulai mengering di Gampong Lhok Keutapang, Rahmad menatap aliran air yang tidak lagi deras seperti dulu. Ia mengatakan, air bukan sekadar unsur alam, melainkan sumber kehidupan yang menentukan nasib petani dan masa depan pangan Indonesia.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Irigasi menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Ketersediaan air yang cukup memastikan lahan pertanian tetap produktif,” ujar Rahmad kepada Waspada.id.

Menurut Rahmad, kerusakan pada Irigasi Geunie di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Rambong harus segera mendapat perhatian pemerintah. Saluran air tersebut rusak parah akibat banjir besar yang melanda kawasan Tangse pada akhir 2024.

Warga setempat sempat berupaya memperbaiki saluran dengan menyewa alat berat (beko) beberapa hari setelah banjir, namun hasilnya tidak maksimal. Akibatnya, sebagian lahan sawah kini kekurangan pasokan air dan berpotensi gagal panen.

“Persoalan irigasi seharusnya tidak dianggap sepele. Sistem irigasi yang baik membantu petani mengatur pola tanam dan menjaga kelembapan tanah, sehingga hasil panen bisa lebih stabil,” tuturnya.

Rahmad juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas dan pemerataan jaringan irigasi di seluruh daerah sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia menilai, pembangunan infrastruktur pertanian jangan hanya berfokus di kawasan perkotaan atau sentra produksi besar.

“Wilayah terpencil seperti Tangse juga perlu diperhatikan. Jika infrastruktur irigasi diperbaiki dan petani diberi dukungan yang layak, kemandirian pangan bukan hal mustahil,” tambahnya dengan nada optimis.

Sebelumnya, laporan warga yang disampaikan Muhammad Ketua Pemuda dan Mustafa, Keuchik Gampong Lhok Keutapang, menyebutkan bahwa Irigasi Geunie hancur diterjang banjir pada akhir 2024. Warga telah berinisiatif memperbaiki menggunakan alat berat beko, namun kerusakan yang parah membuat aliran air belum bisa kembali normal.(id/69)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE