LHOKSEUMAWE (Waspada) : Ratusan mahasiswa yang melakukan aksi demo tolak RUU Pilkada dan kawal putusan MK, diwarnai aksi bentrokan dengan polisi anti hura-hara ketika hendak menerobos gerbang dan mengepung Kantor DPRK Lhokseumawe, Jumat (23/8).
Menyambut aksi demo yang berlangsung usai shalat Jumat berjamaah, pihak Polres Lhokseumawe telah siaga menurunkan dua unit kendaraan water cannon.
Aparat keamanan tampak membuat pagar betis dan memblokade pintu gerbang untuk menghalau masuknya mahasiswa Unimal yang memakai almamater berwarna hijau.
Aksi damai mahasiswa seketika berubah kacau karena ratusan mahasiswa justru nekad ingin menerobos pasukan agar bisa masuk ke halaman gedung DPRK untuk menyampaikan aspirasinya. Bentrokan pun tak terelakkan dan terjadi berulang kali antara mahasiswa dan pasukan anti hura-hara.
Mahasiswa semakin beringas memberi perlawanan kepada polisi hingga melakukan tendangan dan pukulan serta pelemparan ke tameng polisi.
Sesaat kemudian polisi menurunkan satu unit kendaraan water cannon yang menembakkan semprotan air ke arah mahasiswa hingga kucar-kacir. Namun hal itu tidak membuat mahasiswa menyerah dan kembali bersatu untuk mencoba menerobos masuk.
Sehingga bentrokan antara mahasiswa pun kembali terjadi dan aparat keamanan menjadi sasaran empuk serangan adu fisik dan pelemparan menggunakan berbagai benda seperti botol minuman, batu, kayu dan lainnya.
Polisi yang mencoba bertahan akhirnya membalas dengan pukulan menggunakan pentungan. Akibat pukulan itu, mahasiswa ada yang mengalami luka berdarah di bagian kepalanya.
Selanjutnya untuk meredam suasana Wakil Ketua DPRK T. Sopianus alias Pon Chik bersama dua anggota dewan lainnya langsung turun dan keluar gerbang menemui mahasiswa.

Pon Chik mengatakan pihaknya siap mendengar aspirasi yang akan disampaikan mahasiswa. Namun mahasiswa bersikeras meminta untuk bisa memasuki Gedung DPRK.
Setelah itu Pon Chik kembali lagi ke Gedung DPRK untuk melakukan koordinasi dengan Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto terkait permintaan mahasiswa yang ingin masuk ke gedung DPRK Lhokseumawe.
Akan tetapi aksi mahasiswa tetap berlanjut karena mereka berencana hendak mengepung dan menduduki kantor Gedung DPRK Lhokseumawe.
Aksi ricuh mahasiswa juga mengundang perhatian masyarakat yang menyaksikannya dari kejauhan. Bahkan Jalan Merdeka Barat dan Merdeka Timur Kec. Banda Sakti kini terpaksa ditutup dan tak bisa dilewati kendaraan umum. (b09)