Kornas Jubir Darat pemenagan Anies – Muhaimin (AMIN), Andi Harianto Sinulingga, saat melantik Jubir Darat AMIN, Kabupaten Pidie di PCC, Kuphie, Sigli, Rabu (14/1) Waspada/Muhammad Riza
SIGLI (Waspada): 200-an warga Pidie saksikan pengukuhan juru bicara pasangan calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan dan juga Muhaimin Iskandar (AMIN).
Pengukuhan jubir yang akan bertugas sebagai corong utama kampanye paslon Anies-Muhaimin di masyarakat, ini langsung dilakukan Kornas Jubir Darat pemenagan Anies – Muhaimin (AMIN), Andi Harianto Sinulingga.
Acara yang digelar di PCC Coffee Sigli, Rabu (24/1) malam, ini mendapat simpati baik dari masyarakat. Bahkan salah satu pengusaha rela merogoh koceknya membantu untuk suksesnya pelaksanaan kegiatan tersebut.

Hadir dalam kegiatan itu sejumlah tokoh Aceh, diantaranya Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Prof Ahmad Humam Hamid, Jubir Darat AMIN-Aceh Islamuddin, Musliadi (Cut Bang), Fadlullah TM Daud ST, dan sejumlah tokoh lainnya.
Dalam orasi singkatnya, Andi Harianto Sinulingga, menyampaikan siapa dan bagaimana sosok Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Dengan nada merendah, Andi Harianto Sinulingga mengatakan rasa terima kasih atas kerelaan warga datang menyaksikan kegiatan pelantikan jubir darat AMIN, Kabupaten Pidie.
“ Kedatangan ibu-bapak untuk orang yang saya yakin ibu dan bapak tidak mengenalnya. Anis-Muhaimin. Jangankan kenal, berjabat tanganpun saya yakin belum pernah. Lihatnya hanya di televisi, hanya baca koran dan media online. Tetapi informasi yang didapat di media itu membuahkan ketulusan untuk ikut mendukung dan memenangkan beliau menjadi RI-1 dan RI-2” katanya.
Ditanya tanggapanya terhadap isu tim Amin, memanfaatkan pendamping desa mendukung pasangan calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Andi Harianto Sinulingga menyampaikan, terlalu kecil pendamping desa membantu AMIN bila dibandingkan dengan presiden membantu pasangan Prabowo-Gibran.
“ Kenapa yang kecil dibandingkan dengan yang besar.Tidak sebanding itu dengan pendamping desa” katanya.
Menurut dia, pendamping des aitu memiliki hak politik dan tidak terikat dengan kode etik, sebaliknya presiden dan para mentri terikat dengan kode etik.
Bila benar tuduhan, pendamping desa menerima Sangu setiap bulan sedangkan presiden dan para mentri tidak setiap detik pun fasilitas negara lepas dari dirinya.
“ Ajudanya, rumahnya mobil dia pakai dan semua fasilitas lainyya, itu tidak bisa lepas darinya” katanya.
Prof Ahmad Humam Hamid, dalam kesempatan itu mengatakan secara adat pasangan Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar, sudah menang. Alasanya, meski tingkat nasional sosok Anies Baswedan ini di haling-halangi dengan berbagai cara namun dia tetap bisa mencalonkan diri sebagai Calon RI-1. Parahnya lagi orang yang mencari-cari kesalahan dia di KPK, sekarang justru menjadi tersangka. “ Jadi jangan main-main dengan orang baik” katanya. (b06).