Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

Rayakan Idul Fitri, Nelayan Atim Belum Melaut

Kecil Besar
14px

IDI (Waspada): H+5 Idul Fitri, ribuan nelayan di pantai timur Provinsi Aceh, belum melaut. Ratusan kapal motor (KM) dalam berbagai ukuran masih terparkir sepanjang dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi, Aceh Timur.

Dampaknya, kelangkaan ikan basah terjadi hampir di seluruh pasar tradisional. Bahkan, para pedagang kini memasarkan hasil budidaya tampak seperti ikan bandeng, ikan mujair, udang dan kepiting.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Rayakan Idul Fitri, Nelayan Atim Belum Melaut

IKLAN

“Ikan yang ada di pasar ya Cuma ikan tongkol, selebihnya ikan bandeng dan udang,” kata Anwar, pedagang ikan di Pasar Tradisional Idi Cut, Aceh Timur, kepada Waspada, Jumat (6/5).

Kondisi tersebut, lanjut Anwar, karena nelayan belum beraktivitas pasca Idul Fitri. “Rata-rata nelayan melaut H+6 atau H+7 Idul Fitri. “Ikan bandeng Rp30 ribu per kilogram. Harga ikan meningkat, karena harga dari tambak yang kita ambil tinggi,” katanya disinggung soal harga ikan pasca Idul Fitri.

Wakil Panglima Laot Lhok Kuala Idi, H Husaini, dikonfirmasi terpisah mengatakan, biasanya nelayan kembali melaut H+7 Idul Fitri. Tapi sebagian besok (H+6 Idul Fitri) juga mulai ada yang beraktivitas. “Meskipun demikian, harga ikan di pasaran akan normal sepekan kemudian,” ujarnya.

Kepala UPTD PPN Idi, Ermansyah, menyebutkan, sebanyak 450 Kapal Motor (KM) dengan GT30-GT60 masih terparkir di dermaga dan kolam PPN Idi. “Belum ada satupun kapal yang bergerak melaut. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi terhadap kelangkaan ikan basah di pasaran,” ujarnya. (b11).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE