Aceh

Rehab Jalan Nasional Di Aceh Tamiang Dinilai Lamban

Rehab Jalan Nasional Di Aceh Tamiang Dinilai Lamban
Inilah salah satu titik pelaksanaan perbaikan jalan nasional Aceh – Sumut di lintasan jembatan Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang yang dikerjakan oleh perusahaan AJ Grup, Jumat (16/12).
Kecil Besar
14px

KUALASIMPANG (Waspada): Rehab jalan nasional Banda Aceh- Medan di lintasan Kabupaten Aceh Tamiang dinilai lamban. Pasalnya, sudah di ujung tahun 2022 ini baru dilakukan proses pengerjaannya.

Seperti diketahui, proses pembangunan dan rehab badan jalan nasional di Aceh Tamiang terlihat telah dilaksanakan lebih kurang sejak dua tahun terakhir ini, tetapi kondisi badan jalan lintas ini masih banyak terdapat lubang di badan jalan dan rawan terjadinya kecelakaan, teruatama pengguna sepeda motor.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Pengamatan Waspada Jumat (16/12) di lapangan terlihat, proses pengerjaan perbaikan badan jalan di beberapa titik ruas jalan nasional di Aceh Tamiang baru dilakukan dalam sepekan terakhir ini, adapun titik yang sedang dilakukan perbaikan yaitu lantai jembatan Kualasimpang, lantai jembatan di Bukit Rata, Kecamatan Kejuruan Muda dan lintasan Kampung Seunebok Punti, Kecamatan Manyak Payed.

Informasi diperoleh juga, pengrehaban badan jalan nasional di Aceh Tamiang yang sedang dilaksanakan sekarang ini dikerjakan oleh perusahaan AJ Grup. Dikabarkan bahwa sebelumnya dilaksanakan oleh perusahaan lainnya dan ditengarai kurang maksimal sehingga instansi terkait mengalihkan pengerjaannya ke perusahaan AJ Grup.

Agus Saiful, 43, salah satu tokoh masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang juga menilai lambannya proses pengerjaan perbaikan jalan nasional di Aceh Tamiang ini dikarenakan kurang maksimalnya instansi terkait dalam menunjuk rekanan pelaksana.

“Perbaikan jalan nasional yang rusak di Kabupaten Aceh Tamiang tersebut diduga instansi terkait menunjuk rekanan yang tidak memiliki fasilitas memadai,” ujarnya.

Artinya, rekanan pelaksana harus memiliki alat – alat rehab jalan yang memadai, jika prasarana tidak mendukung sehingga lubang – lubang yang menganga dan telah di tambal sulam oleh rekanan di sepanjang perbatasan Aceh-Sumut hingga Kota Langsa tidak dapat bertahan lama, bahkan kerusakannya menjadi lebih parah.

Dicontohkannya, seperti lantai jembatan Kualasimpang, beberapa waktu lalu sempat di lakukan tambal sulam, namun belum sampai tiga bulan sudah berlubang lagi permukaan aspalnya, tidak tertutup kemungkinan perbaikan yang kurang maksimal tersebut akibat peralatan yang kurang memadai sehingga realisasi dilapangan menjadi lamban.

Untuk itu, Agus berharap perbaikan jalan nasional yang sedang dikerjakan saat ini hasilnya harus lebih baik dari sebelumnya. “ Kita lihat sekarang telah dilaksanakan perbaikan di beberapa titik ruas jalan nasional di Aceh Tamiang yang rusak dan kaulitas serta kuantitasnya harus lebih baik,” pintanya.

Agus mengutarakan, perbaikan yang dilakukan saat ini terlihat peralatan yang digunakan rekanan tampak memadai dan lengkap sehingga meyakini hasilnya akan lebih baik.

“Saya lihat jalanan di jembatan Kualasimpang sedang diperbaiki, saya lihat peralatan yang di pakai rekanan kali ini lengkap, semoga hasilnya memuaskan sehingga masyarakat nantinya tidak kecewa,” ungkapnya.

Lanjutnya, masyarakat tidak permasalahkan siapa rekanan yang ditunjuk sebagai pelaksana untuk perbaikan jalan negara di Aceh Tamiang, tetapi masyarakat hanya berharap hasil dari yang dikerjakan itu memiliki kualitas yang baik.(b15)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE