SUBULUSSALAM (Waspada.id): Rehabilitasi jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Subulussalam di Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan dalam tahap kontrak.
Plt. Kepala Dinas PUPR Kota Subulussalam, Irman Suryadi, ST mengatakan itu saat menjawab Waspada.id, Rabu (10/9) terkait tindak lanjut pengerjaan SPAM Jontor melalui Dana Otsus yang telah dijadwalkan pengerjaannya tahun ini.
“Untuk kegiatan rehab jaringan baru berkontrak, dan pengadaan pompa dalam tahap persiapan,” pesan WA Irman.
Menjawab antisipasi kemungkinan terjadi gangguan pasokan air saat pengerjaan, disebut akan melihat situasi. “Melihat situasi, karena pembuatan jaringan baru, mungkin waktu koneksi atau penggalian bisa saja terganggu,” pesan Irman.
Diketahui, sejak berdirinya SPAM sekira 2010 lalu hingga saat ini, pasokan air nyaris tidak pernah normal. Selain pompa rusak, panel terbakar atau gangguan perangkat lain, mesin intake juga berulang rusak, sampai saat ini.

Bahkan kerusakan terakhir sekira, Juni 2025 lalu masih berdampak hingga saat ini, tanpa upaya perbaikan maksimal.
Pasalnya, seperti disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Subulussalam saat itu, Alhaddin, selain pompa rusak, biaya rutin dan perawatan SPAM tidak ada.
Miris, kerusakan tiga dari empat pompa intake belum dilakukan perbaikan sehingga dengan satu mesin, pasokan air ke konsumen terganggu.
Padahal idealnya, disebut untuk dua unit penampungan air harus memakai empat mesin pompa intake agar beroperasi normal setiap hari.
Masyarakat berharap, Pemko Subulussalam lebih serius melakukan perbaikan dan pembenahan SPAM tersebut.
Pemko Subulussalam sendiri, melalui acara Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Subulussalam 2025 – 2029, April silam di ruang rapat Bappeda setempat, Plt. Kepala Bappeda, M. Ali Tumangger, S.STP, M.Si menyatakan jika aktivasi SPAM dilaksanakan tahun ini, berbiaya Rp2 miliar lebih. (id90)