Aceh

Rekanan Diminta Serius Rampungkan Pembangunan Jembatan Rangka Baja Mbarung

Rekanan Diminta Serius Rampungkan Pembangunan Jembatan Rangka Baja Mbarung
Jembatan Ruas Mbarung - Kedataran yang sedang dalam tahap pekerjaan Rekanan CV.Karya Abadi. (Waspada.id/Ali Amran)
Kecil Besar
14px

KUTACANE (Waspada.id): Komponen masyarakat Aceh Tenggara mendesak pihak rekanan, agar serius menyelesaikan pembangunan jembatan rangka baja Mbarung-Kedataran.

Pasalnya, bila dilihat dari awal dimulainya pekerjaan yakni Agustus lalu, progres kemajuan pekerjaan jembatan rangka baja Mbarung-Kedataran yang menghubungkan Kecamatan Babussalam dengan beberapa kecamatan di wilayah seberang, masih terbilang lamban.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Padahal, limit waktu penyelesaian pekerjaan proyek DOKA 2025 SEBESAR Rp7,8 miliar itu, tak sampai 40 hari lagi, yakni pada akhir Desember 2025 ini.

Lambannya penyelesaian pembangunan jembatan yang dikerjakan CV Karya Abadi dan diawasi Konsultan pengawas CV Karya Rahmah Perkasa tersebut, jelas berdampak langsung pada warga di Babussalam, Lawe Alas dan Darul Hasanah.

Masalahnya, jembatan rangka baja Mbarung tersebut, merupakan sarana yang sangat vital bagi warga di beberapa kecamatan, karena menjadi penghubung warga Babussalam menuju daerah sentra perkebunan dan objek wisata di Darul Hasanah dan kecamatan Lawe Alas.

“Jika pembangunan jembatan rangka baja lama selesai, akan membuat pendapatan pelaku dan pengelola wisata menurun drastis, demikian juga dengan pendapatan petani dan pengepul hasil pertanian dan perkebunan,” ujar Amalun Selian.

Aktivis Jupri Yadi. Waspada.id/Ist

Sebab itu, ujar Jupri Yadi, salah seorang pegiat di Agara, rekanan harus peka dan tanggap terhadap percepatan progres kemajuan pembangunan jembatan rangka baja Mbarung tersebut. Karena jembatan itu, merupakan kebutuhan dasar warga di tiga kecamatan.

“Gunakan dan pakai alat yang memadai, jangan seperti awal-awal proyek dikerjakan, untuk membangun pondasi pun terasa lamban, karena kapasitas alat pengeruk dan membuat pondasi sangat lamban,” sindir Jupri Yadi.

Selain menyoroti kinerja rekanan yang terbilang lamban, Jupri dan warga Agara lainnya, juga mendesak pihak PPK dari Dinas PUPR, agar mengawasi dengan ketat pekerjaan dan kualitas pekerjaan rekanan, karena jembatan tersebut merupakan jembatan yang paling banyak digunakan warga bumi Sepakat Segenep.

Informasi diterima Waspada.id dari berbagai sumber menyebutkan, proyek pembangunan Jembatan ruas Mbarung – Kedataran tersebut, dikerjakan CV Karya Abadi, namun pelaksana PO pekerjaan dilaksanakan Sukeri, mantan Kabag Umum Setdakab Agara masa kepemimpinan Bupati H Hasanuddin B.

Sujarno, PPK Proyek jembatan Mbarung – Kedataran Aceh Tenggara. Waspada.id/Ist

PPK Proyek pembangunan jembatan ruas Mbarung -Kedataran DOKA 2025, Sujarno kepada Waspada.id, Senin (24/11) membenarkan jika progres pembangunan jembatan Mbarung -Kedataran tersebut baru 30 persen.

“Kita belum bisa memastikan apakah jembatan Mbarung itu bisa diselesaikan akhir Desember 2025 atau tidak, jika tak bisa kita CCO kan,” ujar Sujarno. Terkait kualitas pekerjaan rekanan, Sujarno menegaskan jika dirinya tak akan kompromi dan jika pekerjaan tak sesuai bestek, maka akan ditegur langsung.

Sedangkan mengenai percepatan progres pembangunan jembatan senilai Rp7,8 M itu, Jarno menyebutkan jika dirinya berulangkali telah mengurangi dan menyurati pihak rekanan agar segera menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut.(Id79)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE