SUBULUSSALAM (Waspada): Akibat keterbatasan anggaran, pembiayaan renovasi Rumah Dinas Guru (Rumdis Guru) di lingkungan Disdikbud Kota Subulussalam diperkirakan sulit dilaksanakan.
Demikian Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Subulussalam, Nasrul Padang, S.Pd, SD belum lama ini menanggapi berita waspada.id, Senin 12 Mei 2025, ‘Kondisi Rumah Dinas Guru SDN Lae Ikan Semakin Parah’.
Dikatakan, untuk pembiayaan Rumdis Guru harus menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APBK), tidak bisa melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Di sisi lain, APBK belum mampu untuk pembiayaan itu.
“Rumah dinas harus melalui APBP, tidak boleh melalui DAK. Sementara APBK kita, belum mampu,” pesan WA Nasrul terkait kendala yang dihadapi.
Diketahui, hasil Tim Monitoring Pengawas Disdikbud setempat, Muhammad Nasir, S.PdI, M.Pd (foto) ke SDN Lae Ikan, Jumat (9/5), ditemukan kondisi Rumdis Guru yang tidak lagi layak pakai.
Padahal kata Nasir, 99,9 persen guru SDN Lae Ikan penduduk luar Lae Ikan atau berada di Kecamatan Penanggalan dan Simpang Kiri, yang berjarak antara 20 hingga 30 km dari lokasi SDN itu.
Yang lebih memprihatinkan kata Nasir, sebagian guru tidak memiliki kendaraan sendiri sehingga untuk pergi dan pulang sekolah harus menumpang kendaraan teman atau terpaksa memanfaatkan angkutan umum lintas Aceh – Sumut.
“Dasar pertimbangan inilah sangat penting direhab atau dibangun rumah dinas guru di SDN Lae Ikan,” yakin Nasir.
Alasan Nasir, efektif guru mengajar dengan batas waktu terbatas, sementara perjalanan dari kota saja ke Lae Ikan makan waktu paling tidak setengah jam diyakini target-target pengajaran sulit tercapai.
“Kita sangat mendorong Pemko Subulussalam melalui dinas terkait serius memperhatikan kondisi ril ini dan membuat solusi tepat,” tandas Nasir. (b17)












