Aceh

Rilis Akhir Tahun, BNNK Banda Aceh Tes Urine 200 Orang, Satu Positif

Rilis Akhir Tahun, BNNK Banda Aceh Tes Urine 200 Orang, Satu Positif
Kepala BNNK Banda Aceh Zahrul Bawadi didampingi para Katim sedang memberikan keterangan pers akhir tahun di Aula Kantor BNNK Banda Aceh, Rabu (31/12/25).(Waspada.id/T.Mansursyah)
Kecil Besar
14px

BANDA ACEH (Waspada.id): Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banda Aceh membeberkan hasil pencapaian kinerja akhir tahun dan berhasil melakukan tes urine deteksi dini narkoba terhadap masyarakat sebanyak 200 orang selama tahun 2025.

“Dari jumlah tersebut tercatat satu orang terindikasi positif menggunakan narkotika,” ungkap Kepala BNNK Banda Aceh Kombes Pol Zahrul Bawadi, SH,MM dalam konferensi pers akhir tahun 2025 di Aula Kantor BNNK Banda Aceh, Rabu (31/12/25).

Dalam keterangannya, Zahrul Bawadi didampingi oleh para Katim yakni Katim Pemberantasan Ridha Firdaus,SH, Katim Cegah M Taufan dan Katim Dayamas Lukmanul Hakim. Adapun tema yang diangkat yaitu “Koloborasi, Sinergi dan Inovasi Dalam War On Drugs For Humanity (Perangi Narkoba Untuk Kemanusiaan).

Menurut Zahrul, deteksi dini narkoba melalui tes urine merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Tujuannya, meningkatkan kemampuan masyarakat dalam rangka kemandirian dan peran aktif masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari Narkoba.

Ketika ditanya apakah pada tahun 2026 mendatang program tes urine akan tetap dilakukan. Menurut Zahrul, pada 2026 tes urine perlu ditingkatkan lagi disemua aspek masyarakat, bukan hanya dari kalangan pelajar, mahasiswa dan elemen lainnya, juga termasuk dari kalangan aparatur maupun anggota dewan, sebut Zahrul.

Sehingga, pada saat kita melaksanakan tes urine mungkin ada yang positif. Nah, disitu ada manfaat.Artinya yang harus kita lakukan pertama kita bisa mendapatkan informasi terkait narkoba sumbernya dari mana.

Kedua, kita melakukan upaya-upaya pencegahan didaerah tersebut dan ketiga kita dapat memberdayakan masyarakat, sehingga dapat melakukan upaya yang positif terhadap masyarakat agar tidak melakukan perbuatan yang berhubungan dengan narkoba.

Kata Zahrul, kenapa tes urine narkoba dilakukan disemua aspek masyarakat ? Karena, narkoba ini tidak mengenal siapa, kalangan mana saja bisa kena narkoba, termasuk aparatur maupun kalangan anggota dewan. “Jadi, kalau ditanya ke saya prioritas kegiatan tahun 2026 salah satunya adalah tes urine,” jelas Zahrul.

Kecuali itu, Zahrul juga mengatakan, proses penanganan narkoba bukan hanya hilirnya saja, tapi yang penting hulunya yaitu pencegahannya.

Karena pada 2026 pihak BNN RI menetapkan target untuk masyarakat dengan jumlahnya ribuan yang harus dilakukan sosialisasi. Jadi, BNN kewilayahan sudah ditentukan prioritas untuk melakukan sosialisasi dalam hal pencegahan. Sehingga, kita harapkan masyarakat semakin tau bahaya narkotika, sehingga tidak menggunakan narkoba, yaitu dengan cara melakukan sosialisasi.

Pada bagian lain, Zahrul menjelaskan juga, BNNK telah juga melakukan rehabilitasi dengan layanan rawat jalan kepada 16 orang klien. Jenis narkoba yang digunakan ampethamin dan rentang umur 15 tahun sampai 48 tahun. Jadi, tingkat rehabilitasi rawat jalan meningkat 60 % dari tahun sebelumnya (2024) sebanyak 10 orang.

Sementara layanan pasca rehabilitasi pada 2025 dilakukan kepada 30 orang klien penyalahguna narkoba .Angka ini meningkat 200 % dibandingkan tahun 2024 sebanyak 10 orang.

Di akhir penjelasannya, Kepala BNNK Banda Aceh Zahrul Bawadi juga membeberkan hasil pencapaian kinerja bidang lainnya selama tahun 2025.(id66)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE