LANGSA (Waspada): Rumah Sakit Cut Meutia (RSCM) menggelar kegiatan pembinaan jejaring rujukan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) dan Pencegahan Stunting kepada para tenaga medis di wilayah Kota Langsa, Aceh Tamiang dan Aceh Timur di Gedung Wisma Bina Warga PTPN I.
Hadir sebagai narasumber, dr. Dannu Wijaya, Sp.OG, M.Kes, dr. Desy Miranda, M.Ked(Ped), Sp.A dan undanhan Kepala Rumah Sakit, Kepala Puskesmas, klinik, bidan dan tenaga medis yang ada di wilayah Kota Langsa, Aceh Tamiang dan Aceh Timur.

Direktur PT Cut Meutia Medika Nusantara (CMN), Ir. Ernawati, Kamis (3/8) menyebutkan, pemerintah menargetkan pada tahun 2023 angka stunting menurun, di mana tahun sebelumnya sebesar 24% kini menjadi 17%. Begitu juga dengan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) 70% kematian yang terjadi pada ibu dan bayi baru lahir adalah kasus yang dapat dicegah.
Sedangkan, PONEK adalah upaya pelayanan komprehensif di Rumah Sakit untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal, sehingga dapat menurunkan derajat kesakitan dan meminimalkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Tentunya, sambung Ernawati, hal itu akan terwujud dengan ikut terlibatnya stakeholder khususnya yang terjun di lapangan seperti bidan, petugas di klinik, puskesmas serta rumah sakit.
Untuk itu, dengan dilaksanakannya kegiatan pembinaan ini adalah sebagai ajang sharring serta diskusi tentang materi-materi yang akan disampaikan oleh narasumber serta pengalaman-pengalaman yang selama ini terjadi di lapangan.
Ernawati juga mengajak kepada seluruh peserta, khususnya kepada perawat dan bidan Klinik Cut Meutia dan RSU Cut Meutia yang berada di bawah PT CMN untuk dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang akan didapat hari ini ke dalam pekerjaan kita sehari-hari, sehingga kita dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta stunting. (b13)