LANGSA (Waspada): Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para tenaga honorer dan kontrak yang ada di lingkungan Rumah Sakit guna membangkitkan semangat dan etos kerja para pegawainya melalui suntikan dana bantuan insentif lainnya.
Direktur RSUD Langsa, dr Helmiza Fahry, Sp.OT, didampingi Kuasa Hukum/Consultans Hukum, Zulfahriza SH, kepada wartawan, Rabu (17/5) menjelaskan bahwa saat ini pihaknya akan terus berbenah dengan memperhatikan pelayanan terhadap pasien.
Disamping itu juga, pelayanan yang maksimal juga harus dibarengi dengan pemberian upah ataupun insentif yang telah di anggaran dalam BLUD RSUD Langsa.
Dijelaskannya seperti yang tertera dalam anggaran beban bantuan poding senilai Rp816.543.000 pada tahun 2021 lalu ini mutlak diperuntukan para honorer maupun pekerja piket malam.
“Anggaran Rp816.543.000 itu adalah uang belanja beban bantuan poding selama satu tahun,” terang Helmiza.
Pun demikian, setiap bulannya RSUD Langsa membelanjakan Rp67.890.000 yang diperuntukan pada pekerja malam yang bertugas pada unit maupun instalasi RSUD Langsa.
Secara detail adapun rinciannya ada sekitar 535 pekerja yang menerima bantuan poding tersebut dan setiap orang mendapatkan Rp20.000.
“Kita berikan tambahan uang poding ini hanya kepada pekerja malam atau piket malam sebesar Rp20.000 dan ini wajar dalam artian memanusiakan orang bekerja,” timpal Helmiza yang dokter spesialis ortopedi itu.
“Pada tahun 2020 lalu kita belanjakan selama 4 bulan dan pada tahun 2021 juga kita belanjakan 4 bulan lagi,” terangnya.
Diakui Helmiza, bahwa pada tahun sebelumnya ada hutang poding yang belum dilunaskan, namun untuk tahun selanjutnya hutang tersebut dilunasi dan ketika dirinya menjabat sebagai direktur agar tidak ada lagi tunggakan kedepannya.
“Pembayaran atau pelunasan uang jasa maupun poding ini dibayarkan dengan tujuan tidak ada tunggakan dan tertib manajemen Rumah Sakit,” ungkapnya.
Oleh karenanya, ada pelunasan hutang pada 4 bulan sebelumnya (tahun 2020), dan pembayaran uang poding ditahun selanjutnya yakni tahun 2021.
“Saat ini pihak RS telah membayarkan secara seluruh kepada pekerja dan tidak ada hutang lagi,” tuturnya.
Perlu difahami publik adalah setiap penerima bantuan poding ini sangat berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.
Begini maksudnya, ketika seseorang bertugas malam hari hingga 4 atau lebih maka jumlah yang diterima yakni Rp20.000 x 4 atau Rp20.000 x 5 kali, makanya setiap pekerja malam berbeda menerima upah tersebut yang disesuaikan jumlah masuknya.
“Ini yang bisa kami jelaskan untuk memberikan peningkatan etos para pekerja di malam hari atau piket, dan yang menjadi catatan kita semua uang poding tersebut dikirim ke rekening pribadi masing-masing penerima yang dibayar oleh manajemen Rumah Sakit kebanggaan warga Langsa ini, saya kira ini sudah jelas agar tidak ada lagi keraguan diantara kita,” tukasnya. (crp)