MEUREUDU (Waspada.id) : Di tengah lumpur tebal yang masih menyelimuti permukiman warga pascabanjir, kepedulian datang menyapa para pengungsi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie, Drs. Samsul Azhar, turun langsung meninjau kegiatan bakti sosial, pemeriksaan kesehatan, dan pengobatan gratis yang digelar RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, Sabtu (20/12/2025).
Dengan sepatu bot menembus lumpur, Sekda Pidie menyambangi posko pengungsian Gampong Meunasah Lhok dan Meunasah Balek, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya (Pijay). Kunjungan itu menjadi penegasan kehadiran daerah jiran di tengah warga yang masih bertahan di pengungsian.

Sekda Pidie hadir bersama Direktur RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli drg Mohd Riza Faisal MARS, jajaran manajemen, dokter spesialis, dokter umum, serta puluhan tenaga medis. Mereka disambut warga dengan raut lelah namun penuh harap – harap akan kesembuhan, harap akan kepedulian.
Di dalam tenda pengungsian yang berlatar lumpur mengering, tim medis RSUD bekerja tanpa jeda. Anak-anak diperiksa, lansia diberi obat, ibu-ibu berkonsultasi soal kesehatan kulit dan saluran pernapasan penyakit yang rawan muncul pascabanjir.
Direktur RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, Mohd Riza Faisal MARS menyebut, kehadiran tim medis di lokasi banjir adalah bentuk pengabdian rumah sakit kepada masyarakat, khususnya dalam situasi darurat bencana. “Kami datang bukan hanya membawa obat, tapi juga empati,” ujarnya.
Pelayanan kesehatan dilakukan secara menyeluruh, melibatkan dokter spesialis anak, penyakit dalam, paru, kulit dan kelamin, radiologi, dokter umum, serta paramedis. Selain pengobatan massal, bantuan kemanusiaan juga disalurkan mulai dari sembako, pakaian layak pakai, perlengkapan mandi, hingga perlengkapan ibadah.
Tidak kurang dari 600 kotak nasi siap saji dibagikan kepada warga terdampak. Di tengah keterbatasan, makanan hangat menjadi penguat semangat bagi para pengungsi yang masih berjuang membersihkan rumah dari lumpur.
Sekda Pidie mengapresiasi langkah cepat RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli. Menurutnya, sinergi antar daerah dan fasilitas kesehatan menjadi kunci dalam penanganan bencana. “Kehadiran kami adalah bentuk kepedulian daerah tetangga kepada saudara yang terdampak musibah,” kata Samsul Azhar.
Bakti sosial ini bukan sekadar layanan kesehatan. Di tengah lumpur dan sisa-sisa banjir, kegiatan ini menjadi simbol solidaritas kemanusiaan dan kebersamaan antar daerah bahwa para korban tidak sendiri menghadapi musibah. (Id69)











