TAPAK TUAN (Waspada): Satu unit rumah permanen, yang berada dalam kompleks Pondok Pesantren Darussalam, Desa Blang Poroh, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, ludes terbakar Rabu (23/11), sekitar pukul 14.30 WIB.

Informasi diterima Waspada di lokasi menyebutkan, rumah yang terbakar dan hanya menyisakan abu arang tersebut, milik Abuya Syeikh Haji Mawardi Waly Bin Syeikh Haji Muda Waly Al Khalidi, Pimpinan Pondok Pasantren (Ponpes) Darussalam, pesantren pencetak ulama Nusantara asuhan Almarhum Abuya muda Waly, sang ‘Magnit Spiritual’ pantai Barat Selatan Aceh (Barsela).
Menurut Mukarramah Waly, salah seorang ponakan Abuya Mawardi di lokasi kejadian, berdasarkan pengakuan sejumlah saksi mata, percikan api baru terlihat saat bagian plafon sudah terbakar. Sebelumnya, para santri juga mengaku sempat merasakan hawa yang sangat panas. “Dengan melihat percikan dari bagian plafon, para santri langsung berteriak minta tolong, yang mengejutkan kami semua yang ada di dalam kompleks pesantren,” ungkapnya.
Kejadian yang sangat tiba-tiba itu lanjutnya, membuat orang-orang dalam kompleks pesantren, dibantu masyarakat sekitar, berhamburan dan berupaya melakukan pemadaman secara manual, dengan menyiram kobaran api menggunakan ember dan timba. “Belum diketahui penyebab pasti kebakaran ini. Abuya juga sedang tidak ada di tempat. Beliau masih di Banda Aceh,” sebut Mukarramah Waly.

Masyarakat juga berusaha menghubungi mobil pemadam kebakaran, milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan. Berselang beberapa menit, 2 unit mobil damkar tiba di lokasi, berusaha menjinakkan api, agar tidak menjalar ke bangunan lainnya. “Alhamdulillah kobaran api berhasil dipatahkan dan tidak menjalar ke bangunan lain,” sebutnya.
Amatan Waspada di lokasi, atas bantuan masyarakat, para santri, dibantu 2 unit mobil damkar, api dilumpuhkan hanya dalam waktu kurang lebih satu jam. Namun, bangunan milik putra ulama besar Nusantara tersebut, tidak berhasil diselamatkan. Hanya tersisa puing-puing gosong. ”Hingga saat ini pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti kerugian. Kita juga belum bisa pastikan berapa total kerugian akibat insiden ini,” kata Zainal, Kepala Pelaksana BPBK Aceh Selatan, yang mengaku sedang berada di luar daerah, melalui sambungan telepon.(b21)