BANDA ACEH (Waspada.id): Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (Ruman) Aceh disambangi Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM (Universitas Gadjah Mada), Dr. Wiryanta, ST, MT, didampingi Mukhlis SE., M.Acc, Sekretaris Program Studi Pembangunan Ekonomi Kewilayahan beserta rombongan, pada Jumat (14/11/2025).
Mereka disambut langsung oleh Pendiri dan Pembina Ruman Aceh, Rizky Sopya S.Pd., dan Ahmad Arif di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh.
Kepada tamu dari UGM, itu dituturkan perjalanan dan praktik baik Khidmah Ruman Aceh sejak dimulai pada 8 April 2013 lalu hingga kini.
“Ruman Aceh hadir sebagai wasilah untuk berbagi kepada sesama anak negeri dan membantu pemerintah dalam ikhtiar menghadirkan kebaikan bagi sebanyak mungkin Masyarakat, terutama yang termarjinalkan secara sosial, ekonomi dan pendidikan”, ujar Rizky Sopya saat berbincang di ruang utama Pustaka komunitas mereka.
Trust (kepercayaan) berbagai lapisan masyarakat, kata Rizky, menjadikan perjalanan Ruman Aceh lebih mudah menjangkau kekinian masyarakat yang masih jarang tersentuh.
“Kita berusaha memelihara trust tersebut dengan menyampaikan setiap perkembangan Ruman Aceh dengan beragam barian khidmahnya kepada publik, termasuk para donatur dari dalam maupun luar Aceh, secara terbuka melalui berbagai platform sosial media”, imbuhnya.
Sementara itu, Pembina PKBM Ruman Aceh, Ahmad Arif, sembari membawa rombongan berkeliling kondisi basecamp menuturkan bahwa mereka tidak pernah membayangkan akan seperti sekarang ini. Namun, mereka berusaha menjaga idealisme yang tertuang dalam tiga prinsip utama, yaitu, murni kebajikan, independent dan hana fee.

“Ruman Aceh tidak dijadikan sebagai sumber penghidupan utama bagi pendiri dan pembinanya. Dengan demikian, donasi dan dana yang ada, seberapa pun jumlahnya, bisa dimaksimalkan kebermanfaatannya kepada senif yang lebih membutuhkan”, tutur Arif.
Hadiahkan Buku
Sebelum berpisah, Ahmad Arif menghadiahkan buku “Tokoh-tokoh yang Mencengangkanku, Volume 2”, Karya Abdul Hamid M Djamil, Lc, M.Ag., dan Khalid Muddatstsir Lc., dan souvenir khas Ruman Aceh kepada Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM.
“Buku ini merekam jejak perjalanan lima tahun pertama Ruman Aceh dengan segala pasang surut dan dinamikanya yang tidak mudah, namun kita berhasil melaluinya. Bahkan hal tersebut menjadi fondasi dalam perjalanan selanjutnya”, ungkap Arif.
Sebagai informasi, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM berada di Banda Aceh dalam rangkaian melihat tim kampusnya dalam menjalankan Ekpedisi Patriot Transmigrasi yang dimanahkan Kementerian Transmigrasi di Jantho, Aceh Besar.(id66)












