BLANGPIDIE (Waspada): Saluran irigasi sayap kanan Daerah Irigasi (DI) Krueng Susoh, yang mengalir dari pusat bendungan kawasan Desa Babah Lhueng Kecamatan Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) hingga ke pelosok daerah yang dialiri dari irigasi ini, kembali makan korban.
Sebagaimana yang terjadi pada Senin (21/2), saluran irigasi yang melintasi kawasan Lhueng Angen Desa Geulumpang Payong, Kecamatan Blangpidie tersebut, mengakibatkan seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), harus menderita luka, juga memar sekujur tubuh serta basah kuyup. Demikian juga, sepeda motor yang dikenderai IRT yang mau berbelanja keperluan dapur itu rusak parah, akibat tercebur ke dalam saluran irigasi.
Sebelumnya, beberapa minggu lalu, kejadian serupa juga menimpa salah seorang mahasiswi, yang mau berangkat kuliah di STIT Muhammadiyah Abdya, kawasan Padang Meurantee, Kecamatan Susoh, terpaksa harus kembali kerumahnya di kawasan Desa Mata Ie, Kecamatan Blangpidie, karena kecebur dalam saluran irigasi di Lhueng Angen, saat berpapasan dengan becak bermotor di lokasi itu. Akibat insiden itu, mahasiswa itu mengalami patah tulang kaki, diatas tumit.
Demikian juga yang dialami Haryati, salah seorang PNS lingkungan Pemkab Abdya, yang menuju kantornya di kawasan perkantoran Bukit Hijau, Blangpidie, kurang lebih 2 minggu lalu. PNS tenaga administrasi ini, terpaksa harus dirawat di Puskesmas, karena pendarahan dari hidung, akibat tercebur ke saluran irigasi, dalam usaha menghindari truk pengangkut pasir di lokasi jalan sempit kawasan Lhueng Angen dimaksud.
Kali ini, nasib naas dialami Ny Karmila, salah seorang IRT warga Blangpidie, yang mau belanja di pasar tradisional Blangpidie. Saat melintas dari arah jalan desa sepanjang saluran irigasi menuju jalan nasional, tepat di persimpangan ada mobil yang hendak masuk ke jalan sempit itu. Akibatnya, IRT hitam manis tersebut kaget. Sehingga, korban tidak mampu mengendalikan kendaraannya, langsung jatuh tercebur ke dalam saluran irigasi. “Langsung terbenam ke saluran irigasi. Kami yang melihat langsung berlarian untuk menolong,” ungkap Syamsurijal Sances, salah seorang saksi mata di lokasi.
Akibat kejadian itu tambahnya, korban diketahui mengalami trauma. Demikian juga kaki dan badannya sakit dan memar. Kendaraan korban juga rusak. “Ini buka kejadian yang pertama. Sudah sangat sering orang jatuh jatuh di daerah ini,” ujar Syamsurijal Sances.
Menurutnya, ragam kejadian kecelakaan di lokasi ini dipicu kondisi badan jalan yang sempit. Ketika ada mobil yang hendak masuk, kendaraan dari arah berlawanan akan sulit melaju. “Kondisi ini diperparah oleh adanya dinding rumah warga. Badan jalan yang kecil ini diapit oleh dinding rumah warga dan irigasi. Solusinya, pemerintah harus melakukan pelebaran jalan, atau bisa juga membuat tanggul, agar kejadian serupa tidak terulang. Kita berharap pemerintah segera mengambil tindakan, agar tidak ada korban lagi,” harapnya. (b21)